Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak Baru PT PP (PTPP) Tembus Rp13,5 Triliun, Naik 42 Persen

Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) telah mencatat perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Juli sebesar Rp13,55 triliun.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto, Direktur Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo, Direktur Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo, Direktur Bidang EPC PTPP Eddy Herman Harun, dan Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP Sinur Linda Gustina Manurung berfoto bersama dalam agenda RUPST Tahun Buku 2021, di Kantor PTPP, Jakarta, Selasa (5/4/2022). PTPP melakukan pergantian Komisaris Independen dengan memasukan purnawirawan Polri Istiono.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto, Direktur Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo, Direktur Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo, Direktur Bidang EPC PTPP Eddy Herman Harun, dan Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP Sinur Linda Gustina Manurung berfoto bersama dalam agenda RUPST Tahun Buku 2021, di Kantor PTPP, Jakarta, Selasa (5/4/2022). PTPP melakukan pergantian Komisaris Independen dengan memasukan purnawirawan Polri Istiono.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) telah mencatat perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Juli sebesar Rp13,55 triliun.

Perolehan kontrak baru ini tumbuh 41,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp9,549 triliun.

Bakhtiyar Efendi, Sekretaris Perusahaan PTPP, menjelaskan perolehan kontrak baru yang berhasil diraih oleh PTPP sampai dengan akhir Juli tersebut terdiri atas sejumlah proyek besar.

“PTPP berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp13,550 triliun sampai dengan akhir Juli 2022. Dengan total perolehan tersebut, PTPP masih terus mengejar perolehan kontrak baru di tahun ini mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen," paparnya, Selasa (16/8/2022).

Sejumlah proyek yang digarap PTPP antara lain pembangunan proyek Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok sebesar Rp3,83 triliun, proyek pekerjaan Pipeline Semarang-Batang sebesar Rp1,06 triliun, proyek pembangunan Pertamedika Sanur Bali sebesar Rp621 miliar.

Proyek lainnya, yakni Work Unit Rate Earthwork sebesar Rp421 miliar, pekerjaan pembangunan Simpang Susun Jalan Tol Serang-Panimbang sebesar Rp341 miliar, proyek Landmark BSI Aceh sebesar Rp296 miliar, pekerjaan

interior gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp286 miliar, pekerjaan tambah proyek pembangunan Dermaga Benoa sebesar Rp232 miliar, proyek Bandara Halim Perdanakusuma.

Jakarta sebesar Rp207 miliar, dan Anak Usaha sebesar Rp4,04 triliun.

Sampai dengan Juli 2022, kontrak baru dari BUMN (SOE) mendominasi perolehan kontrak baru PTPP dengan kontribusi sebesar 74 persen, disusul oleh Pemerintah (Government) sebesar 22 persen, dan Swasta (Private) sebesar 4 persen.

Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 70,18 persen dan Anak Usaha sebesar 29,82 persen. Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi (pekerjaan infrastruktur & pekerjaan sipil, gedung, jalan tol & jembatan) sebesar 62 persen, EPC sebesar 8 persen, Anak Usaha sebesar 30 persen.

Adapun jasa konstruksi tersebut didominasi oleh pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan sipil sebesar 50 persen, gedung sebesar 39 persen, dan jalan tol & jembatan sebesar 11 persen.

Sampai dengan Kuartal II, PTPP telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,898 triliun atau tumbuh sebesar 115 persen secara yoy dibanding penyerapan tahun 2021 sebesar Rp882 miliar.

Capex tersebut telah dipergunakan untuk membiayai proyek-proyek investasi lanjutan maupun carry over. Adapun komposisi penyerapan Capex hingga Kuartal II/2022 yakni Anak Usaha Utama sebesar Rp645 miliar, Anak Usaha Non Utama sebesar Rp1,23 triliun, dan Afiliasi sebesar Rp16 miliar.

"Untuk memaksimalkan perolehan kontrak baru di tahun ini, PTPP akan berfokus kepada proyek-proyek strategis yang dimiliki oleh Pemerintah dan BUMN," terangnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper