Bisnis.com, JAKARTA — Pemesanan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 telah mencapai Rp7,65 triliun 2 minggu setelah periode penjualannya dibuka.
Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 11.00 WIB, total penjualan SBR011 telah menyentuh Rp5,86 triliun. Adapun kuota pemesanan tercantum Rp1,39 triliun dari target Rp9 triliun.
Dengan demikian, penjualan SBR011 telah menembus target yang telah ditetapkan pemerintah. Sebelumnya, pemerintah menargetkan penawaran surat berharga negara savings bond ritel atau SBR seri SBR011 minimal Rp5 triliun.
Meskipun begitu, terbuka peluang untuk memperoleh dana lebih tinggi dari penawaran SBR sebelumnya yakni Rp7,5 triliun.
Adapun, masa penawaran dibuka hingga 16 Juni 2022 mendatang. Dengan kata lain, penawaran seri ini masih tersisa 8 hari.
Kupon atau imbal hasil SBR011 adalah sebesar 5,50 persen per tahun. SBR011 memiliki tenor 2 tahun dan tidak dapat diperdagangkan kembali (non-tradeable) di pasar sekunder.
Baca Juga
Kupon SBR011 memiliki sifat mengambang dilengkapi dengan batas bawah atau floating with floor. Dengan demikian, kupon akan naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.
Secara rinci, tingkat kupon tersebut berlaku untuk periode 3 bulan pertama, tanggal 22 Juni 2021 -10 September 2022. Besaran kupon tersebut berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 3,5 persen ditambah spread tetap 200 bps (2,00 persen).
Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada Tanggal Penyesuaian Kupon sampai dengan Jatuh Tempo. Penyesuaian Tingkat Kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 200 bps (2,00 persen).