Bisnis.com, JAKARTA - Dalam trading terutama di aset kripto, perencanaan menjadi kunci sukses pelaksanaannya. Metode money management dapat menjadi salah satu cara trading di aset kripto.
Mengutip investopedia.com, Senin (18/4/2022), Money management atau pengelolaan uang mengacu pada proses penganggaran, tabungan, investasi, pengeluaran, atau mengawasi penggunaan modal individu atau kelompok. Istilah ini juga dapat merujuk lebih sempit ke manajemen investasi dan manajemen portofolio.
Penggunaan frasa yang dominan di pasar keuangan adalah penggunaan profesional investasi yang membuat keputusan investasi untuk kumpulan dana yang besar, seperti reksa dana atau program pensiun.
Trading aset kripto memang memiliki banyak tantangan. Namun, trading crypto bisa sangat menguntungkan jika dilakukan dengan benar. Tentunya jika ingin dapat banyak untung, investor harus belajar mempersiapkan perencanaan trading.
Salah satunya ada dengan belajar money management. Simak ulasan berikut dilansir dari Pintu Academy.
Money Management Dalam Trading Crypto
Ketika ingin trading crypto, money management merupakan strategi yang bertujuan membantu trader dalam berinvestasi aset crypto.
Money management atau manajemen uang ini menentukan kapan seorang trader bisa mulai melakukan trading dan berapa banyak yang harus dibeli. Manajemen uang juga akan mengajarkan kapan harus menjual aset.
Pentingnya Money Management
Lalu mengapa money management menjadi penting untuk dipelajari? Karena dalam trading crypto, seringkali trader mengandalkan perasaan dan emosi. Hal ini akhirnya menyebabkan kepanikan dan akhirnya tidak mendapatkan keuntungan.
Untuk itu money management akan membantu perjalanan para trader untuk merencanakan beberapa peraturan penting untuk berinvestasi. Berikut tiga cara merencanakan money management yang dapat dilakukan:
-
Tetapkan Toleransi terhadap Risiko Trading
Trading crypto memang mempunyai risiko, kehilangan sejumlah nilai saat harga sedang turun merupakan risiko utama dari trading. Menentukan toleransi terhadap risiko berguna untuk mengetahui berapa persen dari aset crypto yang seorang investor siap untuk kehilangan.
Jika aset sudah menurun sesuai target dengan yang ditetapkan, investor bisa berhenti trading dan mencoba lagi di hari berikutnya. Hal ini berguna agar investor tidak kehilangan semua aset yang dimiliki.
Contoh menentukan toleransi risiko adalah bisa memilih 1%--5% dari total portfolio. Apabila sudah menyentuh angka tersebut, segera berhenti trading di hari itu dan coba lain hari. Ingat untuk selalu mengikuti angka yang sudah ditetapkan.
-
Atur Tujuan Trading
Memiliki tujuan dalam trading merupakan hal penting dan dalam menentukan tujuan terdapat dua faktor penting, yaitu target dan rasio risk reward (Risk to Reward Ratio).
Kedua hal ini berhubungan untuk menentukan target, investor perlu menghitung rasio risk reward dari trading yang dilakukan. Risk to Reward Ratio berarti investor ingin mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada risiko.
Contohnya, Risk to Reward Ratio 1:1. Investor rela meresikokan US$1 untuk memperoleh untung US$1. Jadi saat sudah mencapai target perkiraan risiko, investor langsung melakukan stop loss. Kemudian ketika sudah mencapai target keuntungan, dapat langsung menjual aset.
-
Analisa Performa
Yang terakhir tapi penting untuk dilakukan adalah analisa performa money management. Setidaknya lakukan analisa sebulan sekali, cek apakah strategi yang dibuat di awal berguna atau tidak. Jika performa dirasa kurang pas dengan tujuan investasi, silakan modifikasi sesuai dengan target.
Menggunakan strategi money management trading crypto sebenarnya sangat mudah. Tapi hal yang sulit adalah disiplin. Untuk itu, cara paling penting untuk menggunakan strategi ini adalah tetap fokus pada perencanaan awal dan jangan terbawa emosi yang bisa menimbulkan kepanikan.