Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBNI, BBCA, ANTM, ASII, LPPF Dilego Asing saat IHSG Lesu

Investor asing menjual sejumlah saham big caps di tengah penurunan IHSG hari ini.
Gedung BNI/Istimewa
Gedung BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di teritori negatif pada hari ini, Selasa (18/1/2022), melanjutkan pelemahan pada perdagangan kemarin. Investor asing terpantau melego sejumlah saham big caps.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.614,06 melemah 0,47 persen atau 30,99 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.534,27 - 6.667,41.

Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp11,54 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebanyak Rp110,41 miliar.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 159 saham ditutup menguat, 400 saham terkoreksi, sedangkan 123 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.

Meski melemah, investor asing terpantau melakukan aksi beli bersih dengan sasaran net buy terbesar untuk saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar Rp177,2 miliar, dan membawanya menguat 1,67 persen ke level 4.250.

Selain itu, investor asing juga terpantau membeli saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sebanyak Rp36,6 miliar dan membawa sahamnya parkir di level 18.875. Kemudian saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga dibeli asing sebanyak Rp12,4 miliar dan membawanya menguat ke level 23.650.

Sementara itu, untuk saham AGRO diborong sebanyak Rp69,6 miliar, BBRI sebanyak Rp54,5 miliar dan EMTK sebanyak Rp34,8 miliar miliar yang masuk dalam borongan terbanyak investor asing pada hari ini tidak serta merta membawa sahamnya menguat dan justru mengalami penurunan.

Di sisi lain, investor asing melakukan aksi jual terbanyak untuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) sebesar Rp96,0 miliar. Saham BBNI pun terpantau melemah 1,74 persen dan membawanya parkir ke level 7.075.

Saham BBCA juga terpantau dilepas asing sebesar Rp66,7 miliar, ANTM sebesar Rp57,9 miliar, ASII sebesar Rp51,4 miliar, dan LPPF sebesar Rp15,3 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper