Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan masih memiliki cadangan batu bara sebanyak 2,9 miliar hingga 3 miliar ton. PTBA akan berupaya mempercepat monetisasi cadangan batu bara ini.
Head of Investor Relations PTBA Aldy Pratama Iswardi mengatakan saat ini PTBA memiliki cadangan batu bara sekitar 2,9 miliar hingga 3 miliar ton. Dia melanjutkan, saat ini PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 50 juta ton.
"Jadi memang [cadangan] itu masih cukup lama ya. Memang bisa dibilang lebih dari 60 tahun," kata Aldy dalam webinar Emiten Talk OCBC Sekuritas, Rabu (23/7/2025).
Meskipun memiliki cadangan yang melimpah, Aldy menuturkan pihaknya tidak bisa memperkirakan apakah batu bara masih akan digunakan hingga 60 tahun ke depan atau hingga 2085. Karena hal tersebut, lanjut Aldy, PTBA meningkatkan investasinya di bidang logistik.
Di sisi lain, lanjutnya, PTBA akan tetap selektif untuk mempercepat monetisasi cadangan batu bara perseroan. Dengan kondisi saat ini, menurutnya tidak semua batu bara perseroan harus dijual.
Batu bara milik PTBA tersebut menurutnya juga diolah ke hilirisasi, dan proyek-proyek lainnya.
"Tapi intinya kami ingin mempercepat monetisasi cadangan batu bara ini, agar lebih optimal," ucap Aldy.
Sebagai informasi, PTBA menargetkan produksi batu bara seberat 50 juta ton atau naik 16,55% secara tahunan pada 2025.
Target produksi batu bara itu diikuti target penjualan emas hitam seberat 50,1 juta ton serta angkutan seberat 43,2 juta ton
Target penjualan ini meningkat dari realisasi penjualan batu bara PTBA pada 2024 yang sebesar 42,9 juta ton. Penjualan ini merupakan penjualan tertinggi sepanjang sejarah PTBA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.