Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Panca Global Kapital (PEGE) Membaik pada Kuartal I/2021

Perbaikan salah satunya terjadi pada laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yakni senilai Rp11,08 miliar.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bidang investasi PT Panca Global Kapital Tbk. (PEGE) melaporkan perbaikan kinerja pada kuartal I/2021, setelah sebelumnya pada 2020 mencatatkan kerugian. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021 yang tidak diaudit, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,39 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, emiten tersebut justru membukukan pendapatan minus sebesar Rp30,03 miliar. 

Selain itu, perbaikan juga terjadi pada laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yakni senilai Rp11,08 miliar. Sementara pada kuartal I/2020, perseroan justru membukukan rugi sebesar Rp28,67 miliar. 

Terkait hal ini, Direktur Utama Panca Global Kapital Justy Intan dalam paparan publik, Kamis (22/7/2021) mengungkapkan sama dengan tahun sebelumnya, tahun ini perseroan masih menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang membuat kinerja perseroan menurun seperti yang dihadapi banyak perusahaan lainnya. 

Walhasil, pada tahun ini PEGE memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan usaha yang signifikan melalui penciptaan unit-unit usaha yang dipandang menguntungkan di kemudian hari. Selain itu, perseroan juga akan menciptakan infrastruktur bisnis perseroan dalam rangka menciptakan nilai tambah keekonomian. 

“Saya rasa hampir semua perusahaan dalam bisnis kita ini kurang lebih sama masih terkait dengan pembatasan dari pemerintah, tantangan ke depan tetap berat. Tetapi manajemen tetap berkomitmen untuk selalu memberikan hasil yang maksimal,” ujar Justy dalam paparan publik secara online, Kamis (22/7/2021).

Terkait dengan tujuan emiten itu, Justy berharap perseroan tidak hanya bertumpu pada pertumbuhan organik dari kegiatan perusahaan efek saja. Guna meningkatkan kinerjanya, dia menjelaskan perseroan perlu melakukan strategi transformasi bentuk usaha yang nantinya bisa memberikan keleluasaan manajemen perseroan dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis. 

Saat ini, PEGE dan anak perusahaannya tercatat melakukan kegiatan usaha di bidang pelayanan broker, margin trading facility, investasi perbankan, dan riset. Laporan keuangan kuartal I/2021 mencatatkan pendapatan perseroan berasal dari keuntungan investasi yaitu sebesar Rp7,56 miliar.

Kemudian, perseroan juga mendapatkan pendapatan dari perantara kegiatan perdagangan efek sebesar Rp1,74 miliar dan pendapatan kegiatan penjaminan emisi efek sebesar Rp41,89 juta. 

Sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan 2020 perseroan yang dikutip pada Kamis (22/7/2021), emiten tersebut mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,26 miliar. Sedangkan pada tahun 2019 menghasilkan laba sebesar Rp33,02 miliar. 

Kerugian ini juga mencerminkan penurunan pendapatan usaha yang signifikan pada 2020 yaitu sebesar 82,11 persen menjadi Rp5,03 miliar dibandingkan dengan pendapatan pada tahun sebelumnya yaitu Rp28,14 miliar. 

Pada laporan tahunan 2020, Justy mengungkapkan situasi tersebut disebabkan oleh melemahnya pendapatan dari biaya transaksi perantara pedagang efek sebesar 64,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga pada 2020 membukukan Rp5,03 miliar. Selain itu penyebab lainnya ungkap Justy adalah realisasi kerugian bersih pada surat-surat berharga. 

“Jika terdapat peluang dalam berinvestasi ke anak perusahaan baru di masa depan, manajemen akan memastikan bahwa rasio nilai investasi terhadap total ekuitas perseroan juga akan menjadi pertimbangan utama dalam menerapkan parameter investasinya,” tulis Justy dalam laporan tahunan PEGE, dikutip Kamis (22/7/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper