Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan permintaan maupun penerbitan surat utang korporasi pada semester II/2021 masih akan fokus kepada obligasi bertenor pendek.
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula menyampaikan bahwa permintaan pada obligasi korporasi bertenor lima tahun ke bawah pada semester I/2021 meningkat tajam.
Hal tersebut karena investor saat ini mencari imbal hasil atau yield dan likuiditas yang tinggi di dalam negeri di tengah era suku bunga rendah. Alhasil, spread yield korporasi berperingkat AAA pada awal 2021 cenderung turun untuk tenor jangka pendek.
Sedangkan spread imbal hasil obligasi korporasi bertenor panjang yaitu 10 tahun mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan yield surat utang negara (SUN) atau obligasi pemerintah.
Melihat hal tersebut, Erza memperkirakan bahwa kecondongan pada semester pertama tahun ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini.
“Investor masih fokus kepada tenor 5 tahun kebawah dan memang fokus penerbitan obligasi korporasi masih akan tetap marak di tenor 5 tahun kebawah di semester II/2021 ini,”ujar Erza saat dihubungi Bisnis, Senin (12/7/2021).
Baca Juga
Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada Senin (12/7/2021), hingga awal Juli 2021, secara rata-rata yield obligasi korporasi berperingkat AAA dengan tenor pendek mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.
Tercatat, spread imbal hasil obligasi korporasi dengan rating AAA bertenor 1 tahun menyentuh 112 basis poin. Catatan ini lebih rendah dibandingkan dengan selisih pada 2020 lalu di level 196 basis poin.
Kemudian, spread tenor lainnya berturut-turut adalah 117 basis poin untuk tenor 3 tahun, 118 basis poin untuk tenor 5 tahun, dan 123 poin untuk tenor 10 tahun.
Sementara itu, porsi penerbitan obligasi korporasi pada semester I/2021 masih didominasi oleh peringkat A dan AAA dengan porsi masing-masing di angka 40 persen dan 35 persen dari penerbitan surat utang korporasi pada 2021.
Lebih lanjut, surat utang korporasi bertenor 3 tahun mencakup 41,1 persen dari total nilai penerbitan surat utang korporasi pada semester pertama 2021. Surat utang bertenor pendek yaitu 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun menguasai hampir 91 persen dari total penerbitan surat utang korporasi di semester I/2021.