Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi PPnBM Mobil Diperpanjang, Begini Rencana Astra (ASII)

Tren penjualan mobil nasional dan mobil Astra pada tiga bulan terakhir yakni Maret, April, dan Mei 2021 kembali normal di posisi sebelum terjadi pandemi.
Suasana kantor pusat PT Astra International Tbk (ASII) di kawasan Jln Sudirman, Jakarta pusat, Selas (16/6).Hasil RUPS Astra International menyetujui Djony Bunarto Tjondro diangkat menjadi Presiden Direktur menggantikan Priyono Soegiarto yang juga disetujui menjadi Komisaris Utama. Nurul Hidayat
Suasana kantor pusat PT Astra International Tbk (ASII) di kawasan Jln Sudirman, Jakarta pusat, Selas (16/6).Hasil RUPS Astra International menyetujui Djony Bunarto Tjondro diangkat menjadi Presiden Direktur menggantikan Priyono Soegiarto yang juga disetujui menjadi Komisaris Utama. Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) akan menyesuaikan jumlah pasokan mobilnya seiring perpanjangan kebijakan relaksasi PPnBM terhadap mobil berukuran 1.500 cc.

Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto menjelaskan seiring dengan perpanjangan kebijakan relaksasi PPnBM mobil dari pemerintah, emiten berkode ASII ini belum ada revisi target penjualan.

Seperti diketahui, relaksasi PPnBM terhadap mobil dapat mengurangi harga jual terhadap end user dan meningkatkan penjualan mobil.

"Terkait perpanjangan relaksasi PPnBM 100% di sektor otomotif, kami akan melihat lebih jauh dampaknya. Namun, tentu kami akan menyesuaikan jumlah supply mobilnya," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (15/6/2021).

Dia menyebut tren penjualan mobil nasional dan mobil Astra pada tiga bulan terakhir yakni Maret, April, dan Mei 2021 kembali normal di posisi sebelum terjadi pandemi. Astra berupaya mempertahankan pangsa pasar kendaraan roda 4 sekitar 50 persen.

Di sisi lain, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil nasional tahun ini sebesar 830.000 unit dengan tambahan sekitar 80.000 unit dari target sebelumnya karena insentif PPnBM.

Sedangkan untuk roda dua, Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan motor nasional tahun ini berkisar antara 4-4,3 juta unit.

"Semoga penjualan otomotif dapat terus membaik agar dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional," papar Boy.

Penjualan mobil Astra pada Mei 2021 mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan April 2021. Hal ini karena adanya periode Lebaran yang membuat efektivitas penjualan dan kerja lebih rendah.

Penjualan domestik pada Mei 2021 mencapai 54.815 unit serta 7.752 unit mobil LCGC. Sementara itu, penjualan mobil Astra mencapai 28.376 unit dengan 5.807 unit kendaraan LCGC.

Dengan demikian, pangsa pasar Astra pada Mei 2021 mencapai 53 persen. Sementara, untuk kendaraan LCGC lebih tinggi dengan pangsa pasar 75 persen. Sepanjang tahun, Astra terus mempertahankan pangsa pasar penjualan domestik di atas 50 persen.

Sejak 1 Maret 2021, pemerintah menerapkan kebijakan PPnBM DTP terhadap pembelian mobil baru. Program ini dimulai untuk mobil penumpang 1.500cc dengan kandungan lokal tertentu. Skemanya, per tiga bulan diberlakukan perubahan potongan pajak, yakni Maret-Mei diskon 100 persen, Juli-Agustus 50 persen, dan Oktober-Desember 25 persen.

Seiring perkembangan implementasi kebijakan tersebut, kinerja industri otomotif dan penjualan mobil di tanah air menunjukkan tren yang positif.

Pada Maret saat awal diberlakukan diskon PPnBM ini, sudah ada kenaikan penjualan mobil baru hingga 28,85 persen. Bahkan, pada April 2021, lonjakan penjualan mencapai 227% dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu.

Merujuk data Gaikindo, penjualan ritel, secara akumulatif, Januari-April 2021 naik 5,9 persen secara tahunan menjadi 257.953 unit. Secara bulanan volume penjualan ritel telah mendekati level normal atau sekitar 80.000 per bulan.

Melihat respons dan efek positif tersebut, pemerintah akan melakukan perpanjangan fasilitas PPnBM DTP  100% untuk penjualan mobil 4x2 di bawah 1500cc hingga Agustus 2021. Selanjutnya, periode untuk diskon PPNBM DTP 50% diperpanjang menjadi Desember 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper