Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin (25/7) Anjlok Setelah Proyeksi The Fed Pangkas Suku Bunga Memudar

Harga Bitcoin turun 2,35% pada 25 Juli 2025 karena harapan pemangkasan suku bunga The Fed memudar, mempengaruhi minat investor dan pasar kripto.
Warga mencari informasi tentang Bitcoin di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi tentang Bitcoin di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Harga Bitcoin melemah bersama dengan aset berisiko lainnya pada Jumat (25/7/2025), seiring meredupnya harapan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mengurangi minat investor.

Melansir Bloomberg pada Jumat (25/7/2025), harga aset kripto terbesar di dunia tersebut turun 2,35% pada perdagangan pukul 15.23 WIB ke level US$115.987,63 per koin. Harga terendah sejauh ini sempat menyentuh level US$115.122

Sementara itu, Ether sebagai kripto terbesar kedua melemah sekitar 3% dan XRP turun 5,3%.

Pekan lalu, Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$123.205, didorong oleh sentimen positif terhadap regulasi AS dan aliran dana masuk yang kuat ke produk investasi kripto.

Rachael Lucas, analis kripto di BTC Markets menuturkan tren kenaikan jangka menengah masih terjaga. Namun, dia menilai momentum mulai mereda dan pelaku pasar lebih berhati-hati.

Data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan turut menekan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed, sekaligus menghentikan reli pasar saham Asia selama tujuh hari dan memberi tekanan pada pasar kripto.

Sentimen negatif juga tercermin di pasar derivatif, di mana seorang spekulan anonim membayar premi sekitar US$5 juta di bursa Deribit untuk membeli opsi jual (put option) Bitcoin yang jatuh tempo pada 8 Agustus dengan harga eksekusi US$110.000. Transaksi ini difasilitasi oleh broker utama FalconX. 

Tony Sycamore, analis di IG Australia memperkirakan konsolidasi harga akan terus berlanjut selama Bitcoin belum mampu menembus resistance garis tren bulanan di kisaran US$125.000.

"Level tersebut telah menjadi batas atas kenaikan pekan lalu," jelasnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro