Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Danantara dan sektor swasta sebagai motor penggerak perekonomian nasional dalam mempercepat arus investasi dan perdagangan global.
Prabowo, dalam pidato Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan, menyatakan bahwa peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia dan swasta harus semakin diperkuat sebagai pendorong ekonomi nasional.
“Melalui Danantara kita perkuat investasi produktif dan mewujudkan indonesia lebih kuat dalam rantai pasok dunia,” pungkas Presiden di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, profesionalisme, kompetensi, dan integritas akan menjadi pijakan bagi Danantara, serta didukung tata kelola yang transparan dan akuntabel. Prabowo menilai bahwa momentum ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memantapkan posisi sebagai kekuatan ekonomi global.
Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk mempercepat pelaksanaan berbagai proyek hilirisasi dengan nilai investasi sekitar US$38 miliar. Proyek-proyek tersebut meliputi sektor pertambangan mineral, hilirisasi batu bara, pertanian, perikanan, dan energi baru terbarukan (EBT).
“Ini momentum bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi global. Berbagai proyek hilirisasi dengan nilai investasi sekitar US$38 miliar akan kami percepat,” ucap Prabowo.
Baca Juga : Prabowo Beberkan RAPBN 2026, Pasar Saham, Obligasi & Rupiah Kompak Melemah |
---|
Dalam perkembangan sebelumnya, Danantara bersama ACWA Power tengah menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) senilai US$10 miliar atau sekitar Rp163,7 triliun yang telah diteken di Arab Saudi pada awal Juli 2025.
CEO Danatara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan pembahasan berfokus pada potensi investasi strategis di sektor EBT dan infrastruktur pendukung, termasuk peluang hilirisasi yang terintegrasi dengan ekonomi hijau.
“Indonesia bersama salah satu perusahaan energi terkemuka dunia, ACWA Power, menindaklanjuti MoU senilai US$10 miliar atau sekitar Rp163,7 triliun yang telah kami tandatangani di Arab Saudi awal Juli lalu,” ungkapnya.
Adapun pertemuan lanjutan tersebut dihadiri Founder & Chairman ACWA Power Mohammad Abunayyan, CEO Marco Arcelli, serta VP Business Development South & Southeast Asia (SSEA) Salman Baray.
“Kementerian Investasi dan Danantara siap mengawal setiap langkah investasi ini agar memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan dan masa depan energi hijau nasional,” pungkas Rosan.