Bisnis.com, JAKARTA — Emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dikabarkan akan mendatangkan merek Ace Hardware kembali ke Indonesia. Adapun, peritel barang rumah tangga asal AS itu resmi hengkang dari Indonesia pada akhir tahun 2024.
Merek Ace Hardware sebelumnya telah berkiprah lama di Indonesia melalui tangan emiten peritel lainnya PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES). Emiten peritel itu telah menjalankan perjanjian lisensi dengan Ace Hardware International Holdings sejak 1996.
Namun, ACES tidak melanjutkan perjanjian lisensi dengan Ace Hardware dan berhenti memakai merek Ace Hardware pada awal 2025 ini. Perseroan kini menjalankan bisnisnya dengan merek dagang AZKO.
Setelah tujuh bulan lebih absen di industri peritel Tanah Air, baru-baru ini MAPI dikabarkan akan memboyong kembali Ace Hardware di Indonesia.
Berdasarkan laporan Stockbit Sekuritas, MAPI telah menggelar earning call kinerja keuangan semester I/2025 dengan analis pada Rabu (13/8/2025). Dalam earning call itu, manajemen MAPI menjelaskan bahwa perseroan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ace Hardware Corp untuk membawa brand tersebut kembali ke Indonesia.
"Namun, pembukaan toko Ace Hardware ini kemungkinan besar tidak akan dilakukan tahun ini dan akan dilakukan secara bertahap," demikian dalam laporan Stockbit Sekuritas kemarin, Kamis (14/8/2025).
Bisnis.com telah meminta konfirmasi kabar perjanjian kerja sama MAPI dengan Ace Hardware Corp tersebut. Namun, sampai berita ini ditulis, manajemen MAPI belum memberikan tanggapan.
Saham MAPI Bergeliat
Di tengah kabar kerja sama dengan Ace Hardware itu, gerak saham MAPI pun bergeliat. Harga saham MAPI telah menanjak 3,03% ke level Rp1.360 per lembar pada perdagangan hari ini, Jumat (15/8/2025).
Harga saham MAPI juga telah naik 13,33% dalam sepekan perdagangan terakhir. Namun, harga saham MAPI masih di zona merah, melemah 3,55% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Analyst RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya menilai rencana kerja sama dengan Ace Hardware merupakan upaya MAPI untuk menjajaki segmen perbaikan rumah, meskipun eksekusinya kemungkinan kecil bisa tahun ini, dan detailnya masih dibahas.
"Kami akan memantau perkembangannya dengan cermat, terutama mengingat tantangan sebelumnya dengan merek sebelumnya, Living Index Mall," ujar Vanessa dalam riset terbarunya.
Sebelumnya, MAPI memang telah menghadirkan merek ritel peralatan rumah tangga yakni Index Living Mall. Adapun, RHB Sekuritas memberikan peringkat buy untuk MAPI dengan target harga di level Rp1.430 per lembar.
Vanessa bilang dia mempertahankan prospek positif untuk Mitra Adiperkasa, didukung oleh upaya ekspansi domestik dan internasional yang berkelanjutan, portofolio merek yang terus berkembang, dan peningkatan operasional.
Berdasarkan laporan keuangan, MAPI mencatatkan kinerja pendapatan dan laba yang bertumbuh pada paruh pertama tahun ini. MAPI mencatatkan laba sebesar Rp960,92 miliar pada semester I/2025, naik 6,48% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp899,33 miliar.
Peningkatan laba perseroan sejalan dengan pendapatan bersih yang naik 8,81% yoy menjadi Rp18,74 triliun pada semester I/2025.
Kontributor pendapatan terbesar MAPI berasal dari penjualan retail sebesar Rp16,54 triliun, department store Rp1,42 triliun, kafe dan restoran sebesar Rp1,52 triliun, serta lain-lain Rp131,46 miliar.
Equity Analyst OCBC Sekuritas Jessica Leonardy juga telah memproyeksikan pendapatan MAPI akan meningkat 8,2% pada 2025, dengan proyeksi pertumbuhan segmen ritel sebesar 12% yoy.
Baca Juga : Kisi-kisi Kebangkitan Mitra Adiperkasa (MAPI) |
---|
Akan tetapi, Jessica tidak menampik tantangan eksternal terhadap perseroan. Menurutnya, guna memitigasi risiko tantangan eksternal lebih jauh, perseroan mesti fokus terhadap pemantauan kinerja merek individu dan menyelaraskan penawaran dengan preferensi konsumen yang berkembang.
OCBC Sekuritas sendiri masih merekomendasikan buy untuk saham MAPI dengan proyeksi rasio price to book value (PBV) 2025 sebesar 1,6 kali dan rasio price to earning (PER) 10,9 kali. Menurutnya, prospek jangka panjang MAPI akan didukung oleh pengeluaran konsumen kelas menengah atas yang lebih kuat, portofolio merek yang terdiversifikasi, dan ekspansi strategis yang berkelanjutan.
"Sebagai kesimpulan, MAPI tetap fokus pada strategi intinya melalui ekspansi yang hati-hati, efisiensi biaya, dan kemitraan merek," katanya dalam riset.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.