Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Bakal Emisi Sukuk Global Bagian dari US$25 Miliar

Sukuk global itu akan terdiri atas 3 seri, yaitu seri pertama dengan tenor 5 tahun, seri kedua bertenor 10 tahun, dan seri ketiga 15 tahun.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mempersiapkan penerbitan sukuk dengan denominasi dolar yang merupakan bagian dari program obligasi senilai US$25 miliar yang diumumkan sebelumnya.

Sukuk global itu akan terdiri atas 3 seri, yaitu seri pertama dengan tenor 5 tahun, seri kedua bertenor 10 tahun, dan seri ketiga 15 tahun.

Adapun, rencana penerbitan itu terlihat dari laporan pemeringkatan yang dilakukan oleh Moody’s Investors Service untuk surat utang syariah itu pada Rabu (2/6/2021).

Pemeringkatan itu umum dilakukan oleh lembaga pemeringkat terutama menjelang penawaran kepada calon investor.

Moody’s menyematkan peringkat Baa2 dengan outlook stabil untuk sukuk global itu yang akan diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III atau PPSI III.

“Peringkat tersebut mencerminkan peringkat jangka panjang pemerintah Indonesia yaitu Baa2 dengan outlook stabil,” tulis Moody’s seperti dikutip Bisnis, Rabu (2/6/2021).

Moody's mencatat bahwa peringkat sukuk itu tidak menyatakan pendapat tentang kepatuhan struktur terhadap hukum syariah.

Di sisi lain, pemerintah baru saja menerbitkan dua seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total Rp3 triliun melalui cara private placement.

Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pada hari ini, Selasa (2/6/2021) pemerintah menerbitkan dua seri sukuk negara yakni seri PBS-026 dan PBS-003. Keduanya memiliki status dapat diperdagangkan (tradable).

Seri PBS-026 memiliki nilai nominal sebesar Rp2 triliun dengan imbal hasil 5,15 persen dan tingkat imbalan atau kupon tetap 6,625 persen p.a. Seri ini akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024.

Kemudian seri PBS-003 memiliki nominal Rp1 triliun dengan imbal hasil 5,56 persen dan tingkat imbalan atau kupon tetap 6,0 persen per tahun. Seri ini memiliki jatuh tempo yang lebih panjang yakni 15 Januari 2027.

“Status kedua seri SBSN yang diterbitkan dapat diperdagangkan (tradable),” demikian tulis DJPPR, seperti dikutip Bisnis, Rabu (2/6/2021). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper