Bisnis.com, JAKARTA — Para pengendali emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau bermanuver di tengah gejolak yang melanda pasar saham Indonesia.
Berita tersebut menjadi salah satu artikel pilihan Bisnis Indonesia Premium. Berikut adalah rangkumannya untuk edisi Senin (24/3/2024).
1. Obligasi Pemerintah 2025 Peroleh Suntikan Tenaga dari Moody’s dan Fitch Ratings
Obligasi pemerintah 2025 mendapatkan suntikan tenaga dari lembaga pemeringkat utang, Moody’s dan Fitch Ratings, membuka peluang bagi penguatan aset pendapatan tetap.
Lembaga pemeringkat utang internasional Moody’s Investor Service menetapkan peringkat kredit atau sovereign credit rating (SCR) Indonesia pada level Baa2 dengan prospek stabil. Baca selengkapnya di sini.
2. Ramai-Ramai Pengendali Emiten & Konglomerat RI Borong Saham
Di tengah gonjang-ganjing yang melanda bursa saham Indonesia Maret 2025, deretan pengendali emiten terpantau gencar bermanuver memperbesar kepemilikan. Salah satunya PT Kreasi Jasa Persada selaku pengendali PT Petrosea Tbk. (PTRO).
Entitas anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) itu terpantau rajin memperbesar kepemilikan saham PTRO. Alhasil, cengkeraman perusahaan yang terafiliasi oleh konglomerat Prajogo Pangestu itu makin kuat. Baca selengkapnya di sini.
3. Dari Danantara Hingga RUPST Himbara Bakal Warnai Kinerja IHSG Pekan Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menghadapi pekan yang menantang menjelang pengumuman pengurus lembaga dana abadi Danantara dan pengumuman kinerja serta dividen Himbara.
Sementara itu, pasar juga menantikan data dari S&P Global Manufacturing dan Services PMI Flash untuk Maret 2025 yang akan diumumkan pada Senin (24/3/2025). Baca selengkapnya di sini.
4. Taruhan Meleset Pedagang Kopi, Harga Makin Pahit di Tingkat Konsumen?
Pemanggang kopi yang bertaruh pada harga yang lebih rendah memilih untuk tidak melakukan lindung nilai alias hedging. Kini, konsumen yang akan membayar harganya.
Perusahaan yang biasanya mengambil posisi di pasar berjangka untuk melindungi diri dari fluktuasi harga mengubah arah ketika harga mulai naik tahun lalu, bertaruh bahwa mereka memperoleh kesepakatan yang lebih baik kemudian. Baca selengkapnya di sini.
5. Tangan Danantara Mulai Masuk di Tubuh BUMN Krakatau Steel (KRAS) dan Wijaya Karya (WIKA)
Jelang pengumuman struktur Danantara, pemilik saham pengendali BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah beralih ke super holding sovereign wealth fund (SWF) baru buatan pemerintah itu.
Sebelumnya, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan struktur kepengurusan lembaga baru tersebut akan diumumkan pada Senin (24/3/2025). Baca selengkapnya di sini.