Bisnis.com, JAKARTA — Shell Singapore Pte Ltd (SSPL) telah merampungkan penjualan Shell Energy and Chemicals Park (SECP) kepada CAPGC, perusahaan patungan (joint venture/JV) emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan Glencore Asian Holdings Pte. Ltd.
Transaksi tersebut dilakukan melalui penjualan saham di Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd., yang berbadan hukum di Singapura dan merupakan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh SSPL.
"Divestasi ini sejalan dengan upaya Shell yang berkelanjutan untuk meningkatkan bisnis bahan kimia dan produknya," tulis Manajemen Shell dalam pengumumannya pada Selasa (1/4/2025).
Staf di SECP Singapura juga akan melanjutkan pekerjaan mereka di bawah kepemilikan baru. Adapun, ke depan, kepemilikan baru dinilai akan memberikan kesinambungan bagi staf dan berkontribusi kepada keandalan serta keselamatan operasional yang berkelanjutan.
Sementara itu, CAPGC sebagai pemilik SECP merupakan perusahaan patungan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh TPIA dan sebagian sahamnya dimiliki oleh Glencore melalui masing-masing anak usahanya.
Chandra Asri merupakan perusahaan solusi kimia dan infrastruktur di Indonesia, yang memasok produk dan layanan ke berbagai industri manufaktur di pasar domestik dan internasional.
Baca Juga
Tahun lalu, emiten milik taipan Prajogo Pangestu itu juga telah mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi SECP yang terdiri dari kilang minyak mentah dengan kapasitas pemrosesan sebesar 237.000 barel per hari, ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom dan aset kimia hilir di Pulau Jurong.
Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra mengatakan akuisisi SECP merupakan keberhasilan dari strategi M&A terprogram perseroan untuk menjadi pemain kimia dan infrastruktur terkemuka di Kawasan Asia Tenggara.
"Kami senang dapat bermitra dengan Glencore, dan dengan penuh semangat menyambut talenta SECP untuk memperkaya kemampuan bersama kami, sebagai hasil akhir yang positif dari proses lelang yang sangat kompetitif,” kata Erwin dalam keterangan resmi tahun lalu.
Erwin melanjutkan, integrasi platform energi dan bahan kimia baru di Pulau Bukom dan Jurong, Singapura, dengan pabrik eksisting di Cilegon, Indonesia, diharapkan akan mendorong perluasan penawaran produk dan peningkatan layanan, sehingga memungkinkan kami menangkap peluang baru di pasar Asia Tenggara yang sedang berkembang.
Di sisi lain, Glencore yang juga menggenggam kepemilikan di CAPGC, merupakan salah satu perusahaan sumber daya alam terdiversifikasi global, produsen, dan pemasar utama lebih dari 60 komoditas.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.