Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran obligasi pemerintah untuk investor ritel bertajuk Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 sudah terjual Rp11 triliun setelah ditawarkan selama 17 hari, hingga Minggu (23/3/2025).
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) RI meluncurkan ST014 dalam dua seri, yaitu ST014T2 tenor 2 tahun dengan kupon 6,5% dan Green Sukuk ST014T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,6% per tahun.
Adapun masa penawaran ST014 berlangsung sejak 7 Maret 2025 hingga 16 April 2025, yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran 2025.
Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) pada Minggu (23/3/2025) pukul 18.00 WIB atau penawaran hari ke-17, terpantau investor telah memborong ST014 sebanyak Rp11 triliun dari kedua seri tersebut.
Kuota awal kedua seri ST014 sebesar Rp15 triliun. Ditilik secara rinci, ST014T2 telah terjual sekitar Rp9 triliun atau 81,9% dari kuota penawaran sebesar Rp11 triliun. Alhasil, kuota pembelian ST014T2 masih tersisa Rp1,9 triliun atau 18,1%.
Berikutnya, ST014T4 telah terjual sekitar Rp2 triliun atau 50,6% dari kuota awal sebesar Rp4 triliun. Artinya, kuota pembelian ST014T4 masih tersisa Rp1,97 triliun atau masih 49,4%.
Adapun, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ST014T2 tenor 2 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan ST014T4 dengan tenor 4 tahun.
Head of Investment Bareksa Christian Halim telah memproyeksi bahwa ST014 masih akan menarik perhatian investor pada saat ini.
"Kupon yang ditawarkan ST014 merupakan imbal hasil Sukuk Tabungan tertinggi sejak 2019 atau dalam 5 tahun, sehingga diproyeksi akan menarik perhatian investor," katanya kepada Bisnis, Jumat (14/3/2025).
Dia memproyeksikan bahwa penjualan ST014 akan melebihi Rp20 triliun, meski ST014 ditawarkan dengan kuota awal sebesar Rp15 triliun. Berkaca pada seri sebelumnya, ORI027 dengan kuota awal Rp25 triliun, tetapi terjual hingga Rp37 triliun.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ST014 memiliki fitur floating with floor, artinya apabila BI Rate turun, maka kupon tidak akan turun lebih rendah dari batas minimal (floor). Namun apabila BI Rate naik, maka kupon yang diterima akan ikut naik.
Berdasarkan data DJPPR, ST014T2 akan jatuh tempo pada 10 April 2027, sedangkan ST014T4 akan jatuh tempo pada 10 April 2029.
Minimal pemesanan dari kedua seri tersebut sebesar Rp1 juta, sedangkan maksimum pemesanan ST014T2 sebesar Rp5 miliar, dan ST014T4 sebesar Rp10 miliar.
Tanggal penetapan hasil penjualan ST014 jatuh pada 21 April 2025, dan tanggal setelmen ST014 akan jatuh pada 23 April 2025, sedangkan tanggal pembayaran imbalan pertama kali dilaksanakan pada 10 Juni 2025, dan pada tanggal 10 setiap bulannya.
ST014 bersifat tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable), tidak dapat dialihkan, dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.
Kemudian, masyarakat yang berminat untuk berinvestasi dengan ST014T2 dan ST014T4 dapat melakukan pembelian dengan cara menghubungi 29 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.