Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Asing Diprediksi Bakal 'Mudik' ke Pasar Saham Indonesia

Meski meski secara year to date masih mencetak net buy, namun investor asing mulai melakukan aksi jual kembali sejak 2 bulan terakhir.
Dari kiri-kanan: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).
Dari kiri-kanan: Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati saat ini porsinya terus mengecil di bursa saham Indonesia, kalangan analis memperkirakan kepemilikan asing akan naik kembali.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang rilis pertengahan April ini, total aset yang tercatat di sistem C-BEST atau bursa saham Indonesia Rp4.644,56 triliun, naik 5,79 persen dari posisi penutupan 2020 lalu di level Rp4.390,44 triliun.

Adapun, dari jumlah tersebut porsi kepemilikan asing terpantau terus menyusut. Porsi asing di pasar saham Indonesia per akhir Maret 2021 sebesar 41,40 persen. Realisasi tersebut turun dari posisi akhir 2020 yakni 43,15 persen.

Sebaliknya, investor domestik semakin mendominasi pasar saham Indonesia. Tercatat, per akhir Maret 2021 porsi kepemilikan investor domestik sebesar 58,60 persen, naik dari akhir tahun lalu yang sebesar 56,85 persen.

Sementara itu, mengacu pada data Bursa Efek Indonesia per 20 April 2021, sepanjang tahun berjalan investor asing masih membukukan aksi beli bersih atau net buy senilai Rp9,95 triliun di seluruh pasar.

Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mengatakan meski meski secara year to date masih mencetak net buy, namun investor asing mulai melakukan aksi jual kembali sejak 2 bulan terakhir.

Dia juga menyebut aksi net buy asing lebih disumbang oleh beberapa transaksi jumbo di luar pasar regular, seperti transaksi crossing saham PT Industri Jamu dan Farmasi Muncul Tbk. (SIDO) di bulan Februari.

Di sisi lain, dia juga melihat adanya penurunan minat investor lokal yang ditandai dengan turunnya nilai transaksi harian yang cukup signifikan dari puncaknya pada bulan Januari lalu.

“Sehingga, porsi kepemilikan asing berpeluang untuk kembali naik ke depannya, ketika mulai terjadi capital inflow ke bursa saham Indonesia,” kata Anggaraksa.

Dia mengharapkan, keembalinya dana asing yang dikombinasikan dengan basis investor domestik yang kuat, akan membawa pergerakan IHSG ke arah yang lebih tinggi. Apalagi investor asing cenderung fokus terhadap saham blue chip yang notabene memiliki bobot lebih besar terhadap market.

“Kenaikan IHSG umumnya lebih mudah tercapai ketika diiringi oleh aksi net buy asing. Ke depan, kami melihat dengan sudah tingginya valuasi saham di AS dan imbal hasil treasury yang telah stabil, dana asing akan kembali masuk ke emerging market seperti Indonesia,” ujarnya.

Kepala Riset FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo juga mengatakan nantinya investor asing akan kembali ke pasar Indonesia karena di antara pasar negara berkembang lain, bursa saham Indonesia masih cukup diperhitungkan, apalagi sudah masuk dalam kategori investment grade.

Namun, hal tersebut sepertinya belum akan terjai dalam waktu dekat karena saat ini yield US Treasury masih berada di level cukup tinggi meski belakangan mulai bergerak konsolidasi.

Di lain pihak, pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terbilang lambat dibandingkan dengan negara lain, terutama China. Padahal dari sisi penanganan Covid-19 Indonesia tak terlalu buruk.

“Hanya masih dibutuhkan stimulus moneter dan fiskal lagi, agar akselerasi perbaikan ekonomi lebih cepat,” pungkas Wisnu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper