Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tower Bersama (TBIG) Rampungkan Akuisisi 3.000 Menara IBST Senilai Rp3,9 Triliun

Sejumlah 3.000 menara telekomunikasi milik IBST telah resmi dialihkan kepada PT Tower Bersama, entitas anak usaha yang 98 persen sahamnya dimiliki oleh TBIG
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi (kiri) didampingi Direktur Helmy Yusman Santoso memberikan penjelasan, usai RUPST di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST), telah merampungkan transaksi jual beli dan pengalihan 3.000 menara senilai Rp3,97 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi, 3.000 menara telekomunikasi milik IBST telah resmi dialihkan kepada PT Tower Bersama, entitas anak usaha yang 98 persen sahamnya dimiliki oleh TBIG setelah transaksi jual beli dirampungkan pada 7 April 2021. Nilai transaksi tersebut mencapai Rp3,97 triliun.

Selain akuisisi menara, TBIG selaku penyewa juga telah menandatangani perjanjian induk sewa lahan dan perjanjian sewa lahan dengan IBST selaku pemberi sewa terkait dengan 32 lahan milik IBST, di mana sebagian telekomunikasi yang dialihkan berdiri.

Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menjelaskan bahwa penyelesaian transaksi tersebut terjadi setelah dipenuhinya syarat pendahuluan, antara lain telah diperolehnya persetujuan dari pemegang saham perseroan dan IBST dalam masing-masing RUPSLB pada 30 Maret 2021.

“Secara proforma dengan menggunakan buku per 30 September 2020, akuisisi 3.000 menara tersebut akan membuat perseroan memiliki lebih dari 19.000 sites menara telekomunikasi, yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi, “ tulis Helmy dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (9/4/2021).

Sebelumnya, Helmy mengatakan bahwa perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2021 senilai Rp5,95 triliun. Capex tersebut sudah termasuk Rp3,95 triliun yang disiapkan untuk mengakuisisi menara milik IBST.

“Alokasi capex adalah untuk akuisisi menara PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. sebesar Rp3,95 triliun plus alokasi untuk capex organic growth sebesar Rp2 triliun,” kata Helmy kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Capex tersebut akan berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan yang saat ini perseroan telah mengantongi fasilitasnya.

Secara terpisah, Direktur Utama Inti Bangun Sejahtera Andrie Tjioe mengatakan bahwa transaksi tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat posisi keuangan perseroan.

“Transaksi material dilakukan dalam rangka memperkuat posisi keuangan perseroan untuk mengembangkan usaha strategis perseroan di masa yang akan datang,” tulis Andrie dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (9/4/2021).

Di lantai bursa, pada perdagangan Jumat (9/4/2021) hingga penutupan sesi 1, saham TBIG parkir di zona merah, terkoreksi 2,36 persen ke level Rp2.070. Sementara itu, IBST terkoreksi 4,48 persen ke posisi Rp6.400.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper