Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Lokal Bikin Transaksi Broker Menggeliat Rp1.038 Triliun

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menilai salah satu pendorong naiknya nilai transaksi di bursa karena sejak awal kuartal III/2020 investor lokal atau investor ritel terpantau semakin aktif.
Direktur Utama PT Jaya Bersama lndo Tbk Limpa Itsin Bachtiar (tengah) bersama Direktur Lin Manuhutu (kiri), dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengamati nilai perdagangan saham perseroan, di galeri BEI, Jakarta, Rabu (10/10/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Jaya Bersama lndo Tbk Limpa Itsin Bachtiar (tengah) bersama Direktur Lin Manuhutu (kiri), dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengamati nilai perdagangan saham perseroan, di galeri BEI, Jakarta, Rabu (10/10/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai transaksi pialang saham kian menggeliat sepanjang kuartal III/2020 seiring dengan peningkatan transaksi dari investor ritel.

Berdasarkan data Bloomberg, gross value pada kuartal III/2020 tercatat Rp1.038 triliun, jumlah ini naik dibandingkan total transaksi broker pada kuartal sebelumnya Rp980,70 triliun.

Adapun jika dilihat secara tahunan, realisasi tersebut turun tipis dari posisi Rp1.099 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara bulanan, nilai transaksi harian broker pada September Rp363,68 triliun, naik 5,31 persen dibandingkan transaksi sepanjang Agustus yang mencapai Rp345,34 triliun.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menilai salah satu pendorong naiknya nilai transaksi di bursa karena sejak awal kuartal III/2020 investor lokal atau investor ritel terpantau semakin aktif.

“Kalau dibanding kuartal III tahun lalu memang masih lebih rendah karena partisipasi investor institusi baik domestik ataupun asing masih lebih rendah di tahun ini,” ujar Laksono ketika dihubungi Bisnis, Kamis (1/10/2020)

Laksono mengatakan kondisi pandemi membuat minat investor lokal untuk masuk ke pasar modal semakin tinggi, termasuk di antaranya investor milenial atau yang berusia di bawah 40 tahun.

Dia menyebut sejumlah faktor seperti ketersediaan platform online trading yang semakin canggih dan handal bertemu dengan karakter milenial yang paham dan fasih terhadap teknologi digital membuat keterlibatan investor muda ini terus meningkat.

Selain itu, tambah Laksono, pola aktivitas masyarakat yang kini banyak di rumah membuat waktu luang untuk trading lebih tersedia, apalagi ada disposable income yang penggunaannya berkurang akibat perubahan pola aktivitas tersebut.

“Karena nggak banyak makan di luar, tidak liburan baik di dalam maupun di luar negeri [sehingga masuk ke investasi],” tuturnya.

Di sisi lain, harga-harga saham yang berkualitas yang terkoreksi akibat pandemi membuatnya semakin menarik bagi pasar.

“Saya rasa kombinasi dari itu semua membuat investor ritel begitu aktif di bursa,” kata Laksono.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal bertambah sebanyak 682.935 single investor identification (SID) pada periode Januari—Agustus 2020.

Dari jumlah tersebut, mayoritas atau sebesar 65,8 persen di antaranya merupakan investor muda yang berusia di bawah 30 tahun.

Secara total, KSEI mencatat jumlah investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, reksa dana, obligasi, dan efek lainnya hingga 31 Agustus 2020 sebanyak 3,13 SID atau naik 26,27 persen dari posisi pada akhir tahun lalu.

Untuk investor reksa dana terjadi kenaikan 37,91 persen menjadi 2,44 juta SID dibandingkan posisi akhir 2019 sebanyak 1,77 juta SID.

Adapun, investor lokal kini mendominasi pasar modal Indonesia sebanyak 99,14 persen dari total investor sementara investor asing hanya 0,86 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper