Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Net Buy Asing Rp5,05 Triliun Dalam Sepekan, Saham BBRI, BMRI Cs Diburu

Pasar saham Indonesia mencatatkan aliran dana asing atau capital inflow sebesar Rp5,05 triliun dalam sepekan perdagangan terakhir.
Investor mengamati layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (Rabu (7/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Indonesia mencatatkan aliran dana asing atau capital inflow sebesar Rp5,05 triliun dalam sepekan perdagangan terakhir. Sejumlah saham menjadi paling banyak diburu asing, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aliran dana asing sudah mulai mengalir ke pasar saham Indonesia pada sepekan perdagangan terakhir. Tercatat, nilai beli bersih atau net sell asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp528,29 miliar pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (16/5/2025).

Meskipun, pasar saham Indonesia masih mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp48,79 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Adapun, pada perdagangan sepekan ini yakni sejak 14 - 16 Mei 2025, net buy asing mencapai Rp5,05 triliun. Sementara, pada perdagangan pekan sebelumnya masih tercatat net sell asing sebesar Rp3,26 triliun.

Pada perdagangan pekan ini, sejumlah saham menjadi incaran investor asing. Saham bank jumbo misalnya kompak mencatatkan net buy asing tinggi dalam sepekan.

Saham BBRI mencatatkan net buy asing Rp2,04 triliun dalam sepekan. Kemudian, saham BMRI mencatatkan net buy asing Rp1,54 triliun.

Lalu, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan net buy asing sebesar Rp672 miliar dalam sepekan. Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) mencatatkan net buy asing sebesar Rp458 miliar.

Selain bank jumbo, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan net buy asing sebesar Rp425 miliar dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan net buy asing sebesar Rp188 miliar.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menilai kinerja kuat pasar saham Indonesia dalam sepekan perdagangan terakhir didorong oleh sentimen meredanya perang dagang AS-China. 

Sebagaimana diketahui, AS dan China telah meneken kesepakatan soal tarif pada Senin (12/5/2025). Dalam kesepakatan itu, kedua negara akan memangkas tarif yang tinggi satu sama lain selama 90 hari. 

AS mengatakan akan memangkas tarif yang dikenakan pada impor China menjadi 30% dari 145%. Sementara China mengatakan akan memangkas bea masuk pada impor AS menjadi 10% dari 125%.

De-eskalasi perang dagang itu kemudian memberikan dampak positif terhadap aliran modal asing ke pasar saham domestik. Pada awal bulan ini, investor asing pun kembali masuk ke pasar saham Asia, termasuk Indonesia, setelah sebelumnya terjadi arus keluar yang signifikan. 

"Optimisme terhadap kemajuan negosiasi perdagangan dan penurunan sementara tarif kami kira mendorong investor untuk kembali berinvestasi di kawasan ini," kata Miftahul Khaer kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus juga menilai seharusnya dengan meredanya ketegangan perang dagang, arus masuk atau inflow asing kembali ke pasar saham Indonesia dapat mulai terlihat. 

"Selain itu, relatif kembali menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi penopang," ujar Angga kepada Bisnis.

Adapun, menurutnya aliran dana asing biasanya akan terlebih dahulu mengalir ke saham-saham bank jumbo.

"Akan terjadi [aliran dana asing] ke saham-saham bluechip perbankan seperti BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI, sebagai penopang indeks," kata Angga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper