Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Jumbo, Dirut dan PT Adrindo Intiperkasa Lepas 2,85 Miliar Saham IFII

Di pasar modal, IFII ditutup stagnan di level Rp206 per saham pada akhir perdagangan Rabu (22/1/2020).
 Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Belum lama melantai di Bursa Efek Indonesia, dua pemegang saham utama PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. melepas 2,85 miliar saham perseroan di pasar modal.

Berdasarkan data Bloomberg, terjadi transaksi jumbo saham IFII pada perdagangan Selasa (21/1/2020). Saat itu, total gross value transaksi IFII mencapai Rp1,13 triliun yang mencakup gross volume 6,12 miliar saham.

Lebih detail, transaksi terbesar dilakukan melalui Investindo Nusantara Sekuritas. Saat itu, Investindo melakukan transaksi tutup sendiri (crossing) 3,05 miliar saham IFII dengan nilai jual dan beli masing-masing Rp564,87 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di situs BEI, manajemen Indonesia Fibreboard Industry melaporkan perubahan kepemilikan saham perseroan.

Direktur Utama Indonesia Fibreboard Industry Heffy Hartono melaporkan telah menjual 1,05 miliar saham IFII pada harga Rp185 per saham pada perdagangan Selasa (21/1/2020).

Sejalan dengan transaksi itu, kepemilikan saham Heffy dalam IFII anjlok dari 12,75% menjadi sisa 1,56%.

"[Tujuan dari transaksi] penjualan investasi," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (22/1/2020).

Transaksi Jumbo, Dirut dan PT Adrindo Intiperkasa Lepas 2,85 Miliar Saham IFII

President Director Indonesia Fibreboard Industry Heffy Hartono dan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengamati papan perdagangan saham IFII di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/12/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Dalam keterbukaan informasi yang sama, Direktur Utama PT Adrindo Intiperkasa Eddy Hartono menyampaikan penjualan 1,79 miliar saham IFII pada level harga yang sama, Rp185 per saham.

Sebelum transaksi, PT Adrindo Intiperkasa merupakan pemegang saham mayoritas yang mengantongi 6,6 miliar saham IFII atau 70,12% dari total saham beredar.

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan PT Adrindo Intiperkasa dalam IFII turun, tetapi tetap menjadi mayoritas dengan porsi 51%.

Melalui dua transaksi itu, dua pemegang saham existing  IIFI melepas 2,85 miliar saham dengan total nilai transaksi penjualan Rp527,25 miliar.

Namun, baik Heffy maupun Eddy tidak menyebut pihak yang memborong sekitar 30% saham IFII itu.

Dalam komposisi pemegang saham IFII setelah IPO, selain dua pihak tersebut ada nama Tropical Resource Investment Pte. Ltd. sebagai pemegang 2,12% saham IFII dan masyarakat 14,82%.

Di level harga Rp185, saham IFII telah melonjak 76,19% dari harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham Rp105 per saham.

IFII baru melantai di BEI pada 10 Desember 2019. Dengan melepas 1,41 miliar saham, perseroan yang terafiliasi dengan PT Selamat Sempurna Tbk. itu mengantongi dana Rp148,28 miliar.

Di pasar modal, IFII ditutup stagnan di level Rp206 per saham pada akhir perdagangan Rabu (22/1/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper