Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Fibreboard (IFII) Bukukan Kenaikan Penjualan hingga Rp669 M

Penjualan tersebut didomiasi untuk pasar ekspor yakni Rp504,29 miliar dan pasar lokal Rp165,41 miliar.
Pekerja menata potongan kayu Sengon atau Albasia di depo penampungan kayu Desa Kalibanger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (4/1/2019)./ANTARA-Anis Efizudin
Pekerja menata potongan kayu Sengon atau Albasia di depo penampungan kayu Desa Kalibanger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (4/1/2019)./ANTARA-Anis Efizudin

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perusahaan kayu PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. membukukan penjualan bersih Rp669,71 miliar sepanjang tahun 2019.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia pada Senin (30/3/2020), pencapaian tersebut naik 10,03 persen dibandingkan penjualan bersih sepanjang tahun sebelumnya.

Penjualan tersebut didomiasi untuk pasar ekspor yakni Rp504,29 miliar dan pasar lokal Rp165,41 miliar. Jika dirinci berdasarkan produk utama, penjualan terbesar berasal dari produk MDF Jepang (Rp282,69 miliar), MDF Reguler (Rp177,51 miliar), MDF ME (Rp172,29 miliar), dan lain-lain (Rp37,10 miliar).

Seiring penjualan bersih yang naik, beban pokok penjualan perusahaan berkode emiten IFII ini juga naik sebesar 17,71 persen, dari semula Rp419,09 miliar pada 2018 menjadi Rp480,75 miliar pada 2019.

Namun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik turun tipis dari Rp59,89 miliar menjadi Rp59,26 miliar atau 1,05 persen. Pun laba per sahamnya menjadi Rp7 per saham dari semua Rp13 per saham.

Kas dan bank akhir tahun emiten yang baru mencatatkan diri di bursa sejak Desember 2019 ini juga terpantau menyusut drastis hingga 56,62 persen menjadi Rp5,22 miliar dari sebelumnya Rp12,05 miliar.

Dengan rincian arus kas bersih dari operasi mencapai Rp111,53 miliar dari sebelumnya Rp70,17 miliar atau meningkat 58,94 persen. Di saat yang sama arus kan untuk investasi juga melonjak 78,64 persen jadi Rp58,38 miliar dari sebelumnya Rp32,68 miliar.

Sementara itu arus kas untuk aktivitas pendanaan sepanjang 2019 mencapai Rp59,90 miliar atau naik 63,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp36,67 miliar.

Per akhir 2019, total liabilitas perseroan tercatat Rp129,29 miliar, menyusut 62,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai RP345,16 miliar. Dengan rincian liabilitas jangka pendek Rp129,29 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp345,16 miliar.

Adapun untuk aset perseroan stabil dari tahun sebelumnya dengan hanya turun 0,72 persen, dari Rp1,109 triliun pada 2018 menjadi Rp1,101 triliun pada 2019.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper