Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Koreksi Wajar Akibat Profit Taking, Proyeksi Bullish Menuju 7.500

IHSG terkoreksi wajar akibat profit taking, namun tren bullish berlanjut dengan proyeksi mencapai 7.500 pekan depan. Dukungan dari rupiah kuat dan suku bunga turun.
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi wajar pada perdagangan Selasa (22/7/2025), yang mengakhiri reli 11 hari berturut-turut. Analis melihat IHSG masih dalam tren bullish dan bisa menyentuh 7.500 pekan depan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG bergerak menguat sejak Senin 7 Juli 2025 ketika ditutup di level 6.900,93. Penguatan IHSG berlanjut hingga meninggalkan level 6.000 pada 10 Juli 2025. 

Selanjutnya pada perdagangan Selasa (22/7/2025), IHSG melaju di jalur 7.344,74–7.457,38. Saat pembukaan perdagangan, IHSG dibuka terus menguat namun harus terparkir melemah di level 7.344,74 pada penutupan.

Analis MNC Sekuritas Cabang Pantai Indah Kapuk Hijjah Marhama menerangkan koreksi IHSG saat ini masih dalam batas wajar. Menurutnya, tidak ada sentimen baik dari dalam maupun luar negeri yang membuat investor meninggalkan pasar saham.

IHSG dinilai masih dalam tren bullish. Bahkan, sejumlah peluang seperti menguatnya rupiah hingga turunnya suku bunga BI dinilai bakal menjadi sentimen ke depannya.

“Indikasinya koreksi sehat, tren masih bullish, tetapi IHSG masih ada peluang koreksi. IHSG Rabu (23/7/2025) akan menguji level 7.298–7.310 sebagai level support,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/7/2025).

Namun, Marhama menilai bahwa IHSG mempunyai peluang penguatan hingga level 7.700 pada pekan depan hingga Agustus.

"Sampai sekarang belum ada masalah baru atau katalis negatif lainnya. Rupiah masih solid dan turunnya suku bunga dalam dan luar negeri. Peluang IHSG masih lanjut ke 7.500–7.700 minggu depan sampai Agustus," katanya.

Adapun sebelumnya, Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menjelaskan secara teknikal, IHSG berpeluang untuk melanjutkan kenaikan ke resistance berikutnya pada level 7.500.

“Adapun koreksi hari ini harusnya efek profit taking saja, belum ada katalis negatif baru di pasar,” kata Ekky, Selasa (22/7/2025).

Senior Market Chartists Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menerangkan, koreksi IHSG pada perdagangan hari ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan para investor.

Aksi profit taking itu terjadi lantaran ketegangan geopolitik antara AS dengan negara Uni Eropa tengah berlangsung, mengenai putusan tarif yang diberikan AS kepada Eropa.

“Dari domestik, minimnya data ekonomi domestik yang memberikan high positive market impact,” katanya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro