Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Bisnis Dagang-el, Astra Graphia (ASGR) Incar Pertumbuhan dan Laba 10 Persen

PT Astra Graphia Tbk. akan memacu lini bisnis anak usahanya di sektor e-commerce, Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), sebagai motor penggerak pertumbuhan top line dan bottom line sebesar 10% tahun ini.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Astragraphia Tbk. akan memacu lini bisnis anak usahanya di sektor e-commerce, Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), sebagai motor penggerak pertumbuhan top line dan bottom line sebesar 10% tahun ini.

Presiden Direktur ASGR, Harry Halim mengatakan tahun lalu pendapatan bersih perusahaan hanya mampu tumbuh 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau sebesar Rp4,7 triliun. Sementara itu, raupan laba bersih perseroan juga hanya bertengger  pada level 5% senilai Rp270 miliar.

“Hal dikarenakan terjadi penurunan pada unit usaha solusi perkantoran sebesar 12%. Namun, unit usaha solusi teknologi informasi bisa tumbuh 19% disusul dengan unit usaha solusi dokumen bisa mencapai pertumbuhan 9% dengan portofolio Graphic Communication Services sebagai penyokong utama,” katanya usai RUPS, Rabu (10/4/2019).

Adapun, target perusahaan di lini solusi perkantoran tahun lalu sedikit meleset lantaran pembaharuan pelaksanaan LKPP e-government yang terlambat karena adanya pembaruan di pemerintahan dan baru bisa berjalan secara efektif pada kuartal II/2018. Selain itu kompetisi sektor ini semakin sengit dengan jumlah aggregator yang semakin banyak.

Seperti diketahui, melalui AXI, ASGR meberikan layanan e-commerce Business-to- Business (B2B) dan Business-to-Government ( B2G), berupa AXIQoe.com. E-Katalog telah menjadi instrumen baru dalam menciptakan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang terbuka dan efisien. Tak hanya dari pemerintaha, ASGR juga membidik segmen perusahaan dan startup yang ingin memaksimalkan akses belanja online untuk mengatur pengeluaraan belanja kebutuhan kantor mereka agar lebih efisien.

Selanjutnya, strategi perusahaan, tahun ini, lanjut Harry adalah tetap konsisten di sektor bisnis inti sekaligus secara paralel memperluas bisnis digital yang telah dibangun. Jika dulunya kontribusi bisnis utama cukup dominan sebesar 40%, kini kontribusi solusi TekonoIogi Informasi dan solusi perkantoran mulai merata sebesar 30%—45%. “Hopefully yang membuat lebih baik adalah AXI anak usaha di e-commerce, memberikan harapan mendorong pertumbuhan ke depan."

Selain itu, kata dia, perusahaan juga tengah membidik pertumbuhan bisnis percetakan yang berkaitan dengan kemasan (packaging).

Perusahaan terafiliasi dengan PT astra International Tbk. (ASII) itu mengalokasikan belanja modal tahun ini mencapai lebih dari Rp300 miliar guna mendukung dan memperluas unit usahanya. Pendanaan ekspansi akan dirogoh dari kocek internal. ASGR masih optimistis terhadap kondisi cashflow management yang baik untuk mendanai.

Cashflow awal tahun sekitar Rp220 miliar, sehingga pendanaan internal masih bisa untuk perputaran sepanjang tahun 2019,” tekannya.

ASGR mencatat telah memiliki 32 kantor cabang, 92 titik layanan, dan 514 kota dan kabupaten. Saham ASGR pada perdagangan Rabu (10/4/2019) ditutup melemah 10 poin pada level Rp1.420 dari perdagangan sebelumnya pada level Rp1.430. Saham ASGR diperdagangkan dengan price per earning ratio 7,10 kali dan nilai kapitalisasi sebesar Rp1,92 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper