Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) meraih penghargaan Bisnis Indonesia Award (BIA) 2025 untuk kategori emiten non-bank: jasa komersial dan perusahaan holding multisektor yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Bisnis Indonesia Group kembali menggelar BIA 2025 dengan tema Resilience Towards Uncertainty yang memasuki tahun ke-23 sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku usaha yang mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi global.
BIA 2025 menganugerahkan penghargaan kepada 39 kategori emiten non-bank dan 7 kategori perbankan, serta special awards bagi perusahaan dengan kontribusi luar biasa dalam transformasi digital, keberlanjutan, dan inklusi ekonomi.
Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari Wimboh Santoso (mantan Ketua Dewan Komisioner OJK), Mardiasmo (mantan Wakil Menteri Keuangan), Lulu Terianto (Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group), Rudiantara (mantan Menkominfo), dan Raden Pardede (mantan Sekretaris KSSK), yang menilai berdasarkan aspek kinerja keuangan, inovasi, tata kelola, dan dampak sosial.
Baca Juga : Bisnis Indonesia Award 2025: Ketidakpastian Bukan Hambatan, tapi Katalis Inovasi dan Strategi |
---|
Astra Graphia, anak usaha dari PT Astra International Tbk. (ASII), tercatat membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp204,6 miliar sepanjang tahun lalu. Perolehan ini tumbuh 45% dibandingkan Rp141 miliar pada 2023.
Meski demikian, pendapatan bersih ASGR mengalami penurunan sebesar 5,4% secara tahunan (year on year/yoy), dari Rp2,96 triliun pada 2023 menjadi Rp2,81 triliun sepanjang 2024.
Pendapatan itu dikontribusikan oleh jasa dan sewa sebesar Rp1,63 triliun, penjualan barang senilai Rp779,6 miliar, serta pendapatan proyek sebesar Rp398,9 miliar.
Presiden Direktur ASGR Hendrix Pramana menyampaikan bahwa peningkatan kinerja keuangan tidak lepas dari implementasi operational excellence, pengelolaan arus kas yang sehat, serta digitalisasi proses bisnis yang terus diperkuat. Selain itu, inovasi berkelanjutan dan strategi untuk memperkuat bisnis inti turut menopang pencapaian tersebut sepanjang 2024.
"Sepanjang 2024, Astra Graphia menetapkan berbagai inisiatif strategis untuk memperkuat bisnis inti, memperkuat kapabilitas layanan dan daya saing di sektor percetakan dan teknologi digital serta mencari peluang baru untuk membangun pertumbuhan bisnis,” ucapnya.
Dari sisi beban, perusahaan mencatat penurunan beban pokok penjualan sebesar 7,4% menjadi Rp2,1 triliun. Alhasil, laba bruto ASGR meningkat tipis 1,24% menjadi Rp649 miliar dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar Rp641 miliar.
Di sisi neraca, total aset ASGR pada akhir 2024 tercatat meningkat 9,9% menjadi Rp2,9 triliun dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp2,68 triliun.
Sementara itu, liabilitas perusahaan naik menjadi Rp1 triliun dibandingkan dengan Rp890,91 miliar pada tahun sebelumnya. Ekuitas ASGR juga menguat 7,4% menjadi Rp1,92 triliun dari Rp1,79 triliun pada akhir 2023.