Bisnis.com, JAKARTA - PT Cahayaputra Asa Keramik akan melepas sebesar 25% saham kepada publik melalui penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Penawaran umum dijadwalkan dilakukan pada bulan depan.
Direktur PT Cahayaputra Asa Keramik Johan Silitonga mengatakan, perseroan membutuhkan dana besar unntuk pembayaran utang. Rencananya, 50% dari dana yang akan diperoleh saat IPO akan digunakan untuk refinancing.
"Nilai yang kami incar berapa, itu masih dalam proses penghitungan. Yang jelas dananya 50% akan digunakan untuk bayar utang dan sisanya untuk penambahan mesin dan ekspansi," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/8/2018).
Cahayaputra Asa Keramik tersebut merupakan satu dari 19 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline bursa. Saat ini, perusahaan yang memproduksi keramik itu memiliki satu pabrik yang terletak di kawasan Karawang Timur, dengan kapasitas produksi mencapai 9,18 juta unit per tahun, dan tingkat utilisasi sebesar 88%.
Johan menambahkan, dalam beberapa tahun ke depan perseroan berencana untuk menambah fasilitas produksi guna memperluas cakupan pasar. "Tapi untuk saat ini masih akan memaksimalkan produksi di pabrik kami yang ada dulu," imbuhnya.
Tahun lalu, Cahayaputra Asa Keramik mencatatkan penjualan senilai Rp212 miliar. Sementara itu, pada tahun ini, kata Johan, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dobel digit. Adapun total aset per Mei 2018 tercatat senilai Rp272,49 miliar.
Selain untuk pendanaan, IPO ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat. Johan meyakini, dengan melakukan IPO maka perusahaan akan mudah dikenal sehingga akan berdampak pada penjualan.
"Industri keramik saat ini sedang lesu. Di saat momentum lesu ini kami melakukan IPO untuk persiapan sehingga bisa lebih profesional dalam pengelolaan," ujarnya.