Bisnis.com, JAKARTA — Ragam aset investasi mencatatkan rapor merah sejalan dengan sinyal hawkish bank sentral Amerika Serikat, The Fed usai memangkas suku bunga acuan.
Di Tanah Air, dampak prospek pemangkasan suku bunga acuan yang lebih terbatas oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tecermin pada beberapa aset, seperti saham. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,84% atau 130,64 poin ke 6.977,24 pada perdagangan kemarin, Kamis (19/12/2024) dengan saham BMRI, GOTO, BUMI, hingga AADI ditutup melemah sore ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 106 saham menguat, 545 saham melemah, dan 296 saham stagnan sore ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.951—7.040. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat turun menjadi Rp12.142 triliun.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi salah satu saham yang melemah sore ini. Saham BMRI yang menjadi saham dengan nilai perdagangan tertinggi sore ini melemah 2,58% ke Rp5.675 per saham.
Artikel tentang dampak sikap The Fed menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Jumat (20/12/2024). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:
Baca Juga
Strategi Garuda-Citilink Terbang Tinggi Selama Periode Nataru
Maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia Group menyiapkan ratusan penerbangan tambahan untuk merebut ceruk Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Penerbangan tambahan atau extra flight selama periode Nataru dilakukan oleh Garuda Indonesia dan anggota grup, Citilink Indonesia. Penambahan ini dilakukan seiring dengan tingginya permintaan penumpang selama libur panjang tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan Garuda Indonesia Grup menyiapkan 526 penerbangan ekstra dengan rincian 316 penerbangan Garuda Indonesia dan 210 penerbangan Citilink.
316 extra flight GIAA yang disiapkan untuk memenuhi rute penerbangan Denpasar, Lombok, Kualanamu, Surabaya, Semarang, dan Singapura. Sedangkan, Citilink menambah 210 penerbangan tambahan diantaranya untuk sejumlah destinasi unggulan seperti Denpasar, Kualanamu, Lombok, dan Solo.
Daya Tarik Pasar Modal RI saat IHSG Terus Jatuh
Pasar modal di Indonesia dinilai masih memiliki daya tarik meski indeks harga saham gabungan (IHSG) terus jatuh dan berada di zona merah. Di saat yang sama, Bursa Efek Indonesia/BEI diminta untuk tidak terlalu banyak melakukan intervensi.
Indeks komposit ditutup melemah 1,84% atau 130,64 poin ke level 6.977,24 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024). Secara tahunan (YtD), sudah turun mencapai 4%. Penyebabnya adalah sentimen negatif dari pemangkasan suku bunga The Fed.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,25—4,50% sesuai dengan prediksi sebelumnya.
"Meskipun demikian, pasar AS bereaksi negatif akibat faktor Kepala The Fed Jerome Powell hawkish remarks. Bahkan DXY terus menguat di atas 107,8. Hal tersebut tentunya akan menjadi sentimen bagi IHSG pada perdagangan hari ini," katanya saat dihubungi Bisnis.
Efek Domino Sikap The Fed Menekan Saham, Obligasi, Emas & Bitcoin
Di level global, kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Fed menghempas harga emas ke level terendah dalam sebulan, mengisyaratkan pelonggaran moneter yang lebih sedikit pada 2025.
Harga emas di pasar spot ditutup melemah 2,1% pada US$2.589,91 per troy ounce pada akhir perdagangan Rabu (18/12/2024), level terendah sejak 18 November 2024. Adapun, harga emas berjangka Comex ditutup melemah 0,3% ke US$2.653,3.
Melansir Reuters, Kamis (19/12/2024), The Fed memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) 25 basis poin (bps) ke kisaran 4,25% hingga 4,50%.
Namun, The Fed mengindikasikan jeda penurunan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan pada 2025 mendatang dengan mengatakan akan bersikap hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.
Menanti Taji Paket Stimulus Otomotif
Pemerintah akhirnya melanjutkan penetapan tarif Pajak Pertambahan Nilai alias PPN 12% di tengah kecemasan merosotnya daya beli. Berbarengan dengan itu diluncurkan pula paket stimulus ekonomi, termasuk untuk sektor otomotif.
Mulai Januari 2025, berbagai transaksi barang dan jasa di luar proteksi dan fasilitas fiskal ditanggung pemerintah, bakal bertambah mahal.
Merujuk sifatnya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pungutan pajak bagi seluruh aktivitas jual-beli barang dan jasa secara resmi. PPN harus dibayar masyarakat, mulai dari membeli mobil hingga mendatangkan material bahan baku.
Alhasil, kenaikan 1% tarif PPN, akan menggulung naik harga-harga di pasar. Kenaikan sedikit, tetapi imbasnya berlipat.
Pengembang dan Perbankan Pacu Pembangunan Hunian MBR
PT Delta Mitra Sejahtera berkomitmen untuk turut serta berkontribusi pada program 3 juta rumah pada tahun depan.
Direktur Utama PT Delta Mitra Sejahtera Daniel Djumali mengatakan pihaknya mendukung program 3 juta rumah. Adapun pengembang akan berkontribusi membangun rumah subsidi dan juga rumah komersial tipe C yang menyasar masyarakat menengah ke bawah.
Selama 30 tahun, pengembang telah membangun 18.000 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) termasuk subsidi.
Terbaru, pengembang membangun perumahan Cikande Business Residence di kawasan Cikande, Serang, Banten. Pada tahap pertama, pengembang membangun 28 hektare di Cikande dimana di tahap pertama akan membangun lahan seluas 12 hektare terlebih dahulu.