Bisnis.com, JAKARTA-PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berencana menyelesaikan proses restrukturisasi utang sekitar Rp9,5 triliun pada tahun ini.
Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar menyampaikan, pada tahun ini perusahaan akan melakukan restrukturisasi utang sebesar Rp9,5 triliun. Sebelumnya pada 2017, perseroan sudah merampungkan restrukturisasi senilai Rp1 triliun dan 2016 sebesar Rp988 miliar.
"Sekarang tinggal restrukturisasi dari 3 kelompok [kreditur] besar pada 2018. Nilainya sekitar Rp9 triliun," ujarnya, Jumat (27/4/2018).
Menurutnya, dalam 2 pekan ke depan perusahaan akan menyelesaikan finalisasi administrasi restrukturisasi dengan 1 kreditur senilai Rp2,87 triliun. Selebihnya sekitar Rp7 triliun akan dirampungkan pada semester II/2018.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akhir pekan lalu, perseroan mendapatkan restu untuk melakukan dua aksi korporasi, yakni Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement, dan reverse stock dengan rasio 10:1.
Bobby menyampaikan, dalam proses restrukturisasi, ada beberapa syarat yang diinginkan kreditur. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan ialah likuiditas saham BNBR di pasar sehingga dapat dicapai melalui reverse stock.
Baca Juga
"Setelah reverse stock disetujui, dalam 2 minggu restrukturisasi utang. Makanya hari ini penting sekali mendapatkan persetujuan [aksi korporasi]. Targetnya [restrukturisasi] selesai semua Rp9,5 triliun tahun ini," paparnya.
Saham BNBR bertengger di posisi Rp50. Bila reverse stock terjadi, harga saham emiten berkapitalisasi pasar Rp6,06 triliun ini akan meningkat menjadi Rp500.
Dalam keterbukaan informasi pada awal April 2018, BNBR menyatakan rencana menerbitkan saham baru seri D melalui mekanisme PMTHMETD untuk restrukturisasi utang.
Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 7,62 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham, sehingga dana yang diraih sekitar Rp3821 miliar. Pihak yang akan mengambil saham baru BNBR ialah PT Solusi Sarana Sejahtera dan Merrill Lynch International.