Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) menggulirkan pembiayaan sebesar Rp194,84 miliar sepanjang Januari--September 2017.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan realisasi pada 2016 yang tercatat sebesar Rp190,54 miliar.
Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan Rabu (20/12), dana tersebut dikucurkan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Rinciannya, dana tersebut digunakan untuk pemetaan lahan seluas 6.378 hektare, land clearing 2.154 hektare, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 18.198 meter.
Direktur & Investor Relations UNSP Andi W. Setianto menambahkan pembiayaan juga digulirkan untuk pembangunan jalan dan jembatan koleksi lebar 5 meter sepanjang 69.705 meter, pembibitan 499.612 pokok, dan penanaman seluas 1.920 hektare.
Proyek kedua terletak di Kab. Muara Tebo, Jambi. Pengembangan perkebunan sudah mencapai tahap pemetaan lahan seluas 6.225 hektar, land clearing 538,12 hektar, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 7.493 meter.
Baca Juga
Selanjutnya, pembangunan jalan dan jembatan untuk pengumpulan dengan lebar 5 meter sepanjang 28.469 meter, pembibitan 17.867 pokok dan penanaman kelapa sawit seluas 532,43 hektar.
Adapun biaya yang dikeluarkan untuk proyek Muara Tebo sampai dengan September 2017 dan akhir 2016 masing-masing adalah sebesar Rp24,20 miliar dan Rp62,93 miliar.
Hingga September 2017, ekuitas emiten berkode saham UNSP ini melorot 57,60% yoy menuju Rp507,78 miliar dari sebelumnya Rp1,19 triliun. Adapun, liabilitas meningkat 3,38% menjadi Rp13,96 triliun dari kuartal III/2016 sebesar Rp13,50 triliun.