Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjalin kerja sama dengan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) untuk mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada petani plasma sawit.
Presiden Direktur Bakrie Sumatera Plantations Bayu Irianto menyampaikan BNI melihat potensi pembiayaan mencapai Rp1 triliun untuk mendukung lebih dari 13.400 petani dengan total luasan plasma kemitraan mencapai 19.406 hektare.
Program ini tersebar di berbagai wilayah operasional entitas grup Bakrie, meliputi Sumatera Utara, Jambi, dan Sumatera Barat. Lima entitas UNSP yang menjadi bagian dari kerja sama strategis ini, antara lain Bakrie Sumatera Plantations di Kisaran, Sumatera Utara, PT Grahadura Leidongprima di Aek Kanopan, Sumatera Utara, PT Agrowiyana di Tanjung Jabung Barat, Jambi, PT Sumbertama Nusapertiwi di Muaro Jambi, Jambi, dan PT Bakrie Pasaman Plantations di Pasaman, Sumatera Barat.
"Program ini tidak hanya berfokus pada pembiayaan replanting sawit rakyat melalui skema KUR, tetapi juga memperkuat ekosistem kemitraan antara perusahaan dan petani, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani serta produktivitas dan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia," tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (23/6/2025).
Dengan kemitraan strategis ini, BNI dan UNSP mempertegas komitmen dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional melalui dukungan terhadap sektor perkebunan berkelanjutan.
Pada perkembangan lain, UNSP juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.
Saat ini produktivitas sawit nasional hanya sekitar 3 ton CPO per hektare per tahun, di mana dengan bibit unggul potensi produktivitas bisa meningkat setelah program peremajaan (replanting).
Produktivitas bibit unggul UNSP bisa menghasilkan 10 ton CPO per hektare per tahun, dengan produksi 40 ton buah sawit per hektare per tahun dan ekstraksi CPO nya 25%, sesuai hasil lapangan bibit unggul UNSP yang sudah disertifikasi.
Dengan bibit unggul, luas lahan kebun tidak perlu bertambah, menghasilkan produksi CPO berlipat ganda yang meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional. UNSP melihat bibit unggul dan program peremajaan sawit rakyat sebagai kunci kesejahteraan petani dan produktivitas sawit yang berkelanjutan.