Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat: Saham CDIA, WIFI hingga SSIA ke Zona Hijau

IHSG dibuka menguat di 7.366,31 pada 21 Juli 2025, dengan saham CDIA, WIFI, dan SSIA melesat. Fokus pasar pada tarif AS dan kesepakatan dagang.
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/7/2025). IHSG dibuka menguat dengan sejumlah saham seperti CDIA, WIFI, hingga SSIA mengalami kenaikan.

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 7.366,31. IHSG sempat bergerak di rentang 7.362-7.375 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 239 saham menguat, 99 saham melemah, dan 271 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp13.214 triliun.

Saham milik Prajogo Pangestu PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) tercatat melesat pagi ini dengan naik 24,62% ke level Rp1.215 per saham pagi ini. Saham CDIA menjadi salah satu saham dengan kenaikan tertinggi pagi ini.

Lalu saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) yang naik 3,7% ke level Rp2.800 per saham pagi ini. Sebanyak 39,4 juta saham WIFI diperdagangkan pagi ini, dengan nilai mencapai Rp108,4 miliar.

Saham lain yang juga menguat adalah saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA). Saham yang juga dimiliki oleh Grup Djarum dan Prajogo Pangestu ini melanjutkan penguatan 4,91% ke level Rp2.990 per saham.

Saham-saham lainnya yang menguat adalah TOBA menguat 2,6% ke level Rp1.185, saham COIN naik 24,58% ke level Rp735, dan saham BBCA naik 0,59% ke level Rp8.475.

Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan pekan ini fokus perhatian pasar tetap akan tertuju pada perkembangan tarif dan potensi tercapainya kesepakatan dagang antara AS dengan mitra dagangnya.

Uni Eropa sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu 1 Agustus 2025 di mana akan berlaku tarif sebesar 30%.

Investor juga akan mencermati kelanjutan earning season kuartal II/2025 di Wall Street. Beberapa data indikator ekonomi AS yang akan dicermati investor pada pekan ini diantaranya indeks PMI, durable good orders, serta existing dan new home sales.

Dari global, investor juga akan menantikan hasil pertemuan ECB, serta indeks PMI dari Euro Area, Jerman, Jepang dan Inggris.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro