Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA KOMODITAS: Bappebti Luncurkan Sistem Pengawasan Tunggal

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan siap meluncurkan Sistem Pengawasan Tunggal (SPT) untuk mengontrol transaksi bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) pada pekan depan.
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Berjangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Berjangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan siap meluncurkan Sistem Pengawasan Tunggal  (SPT) untuk mengontrol transaksi bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) pada pekan depan.

Kepala Bappebti Bachrul Chairi menyampaikan, selama ini kontrak SPA mendominasi sekitar 80% transaksi di dalam industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Apalagi di saat ketidakpastian global semakin mengkhawatirkan, investor lebih memilih mengalami beralih kepada investasi yang bersifat high risk high return tersebut dibandingkan kontrak multilateral.

Sayangnya, dalam sistem perdagangan SPA saat ini masih menimbulkan kekhawatiran dari nasabah. Pasalnya pelaporan ataupun keluhan baru bisa ditangani melalui berbagai tahapan.

Adanya sistem single platform memungkinkan Bappebti melakukan pengawasan secara real time. Artinya jika ada indikasi masalah langsung ada alarm yang berbunyi dan melakukan langkah pembenahan, seperti penguncian server.

“Pekan depan sudah siap kita luncurkan [sistem single platform], sehingga seluruh transaksi SPA bisa tercatat,” tuturnya kepada Bisnis.com pada awal pekan ini.

Selama ini, sambung Bachrul, ditenggarai 60% transaksi SPA tidak didaftarkan meskipun melalui pialang resmi, sehingga tidak bisa dipantau oleh Bappebti. Akibatnya keamanan investasi nasabah menjadi riskan dan nilai transaksi tidak maksimal.

Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik Bappebti Pantas Lumban Batu  mengatakan, saat ini ada empat sistem perdagangan atau trading untuk kontrak SPA yang digunakan oleh pialang. Alhasil ketika terjadi permasalahan, proses pelaporan dan penanganan harus melalui berbagai tahap.

Untuk mengawasi keempat sistem tersebut secara real time dibutuhkan satu platform terpadu yang bernama Sistem Pengawasan Tunggal SPA (SPT SPA). Tujuannya ialah untuk mengoptimalkan pengawasan Bappebti terhadap transaksi bilateral, sekaligus menjaga integritas industri PBK.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper