Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat (9/6/2017), tertekan oleh sentimen ketidakpastian hasil pemilu di Inggris serta data harga produsen China yang menunjukkan perlambatan ekonomi.
Indeks Hang Seng ditutup turun 0,13% atau 32,77 poin ke 26.030,29, setelah dibuka dengan kenaikan 0,10% atau 27,27 poin di posisi 26.090,33.
Pada perdagangan kemarin, Hang Seng berakhir menguat 0,34% atau 88,90 poin di posisi 26.063,06, level tertinggi baru dalam 23 bulan.
“Dengan lonjakan terkini pada Hang Seng, model alokasi kami menunjukkan bahwa indeks itu kehilangan daya tariknya,” papar BOCOM International, dikutip Reuters.
Namun indeks acuan tersebut masih menguat sepanjang pekan ini, ditopang oleh aliran dana dari daratan utama China.
Sebanyak 16 saham menguat, 33 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.
Baca Juga
Sementara itu, indeks yang melacak perusahaan pengembang properti China turun hampir 2% setelah penguatan baru-baru ini.
Saham China Resources Power Holdings Co. Ltd. yang anjlok 3,60% memimpin pelemahan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti oleh China Merchants Port Holdings Co. Ltd. (-2,45%), dan Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd. (-2,07%).
Indeks harga produsen (producer price index/PPI) China naik 5,5% pada Mei dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Angka tersebut lebih rendah dari prediksi dalam survey Bloomberg sebesar 5,6% serta pencapaian pada April dengan kenaikan 6,4%.
Pergerakan Indeks Hang Seng
Tanggal | Level | Perubahan |
9/6/2017 | 26.030,29 | -0,13% |
8/6/2017 | 26.063,06 | +0,34% |
7/6/2017 | 25.974,16 | -0,09% |
6/6/2017 | 25.997,14 | +0,52% |
5/6/2017 | 25.862,99 | -0,24% |
Sumber: Bloomberg