Bisnis.com, JAKARTA - PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Hari ini, Senin (17/4/2017) cenderung rawan tertekan.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan bearish masih menahan IHSG setelah break out support kuat yakni Moving Average 7days dan mulai mengkonfirmasi pola bearish butterfly harmonic pattern yang mempunyai indikasi distribusi jangka pendek hingga menengah hingga kelevel support bullish trend jangka panjang.
Sementara itu, indikator stocahstic pun cenderung tertekan hingga mengarah pada zona jenuh jual dengan Indikator RSI yang terprosok dari oscillator overbought.
"Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG masih cenderung tertekan dengan range pergerakan 5.558-5.649," ujarnya dalam risetnya.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ASII, BBNI, BMRI, EXCL, GJTL, ICBP, MPPA.
Sementara itu, Mayoritas bursa Asia ditutup tertekan dengan Indeks Jepang kembali terperosok dibuka gap down. Pernyataan Trump mengenai kekuatan Greenback yang tahan terhadap manipulator mata uang Tiongkok. Saham Jepang jatuh untuk hari ketiga, meskipun yen turun dan sedikit menghapus keuntungan sebelumnya.
Komposisi investasi investor asing di Jepang kembali menurun dimana pada saham turun menjadi ¥441.0B dari ¥584.5B diperiode sebelumnya dan pada Obligasi turun drastis ¥-2,176.8B dari ¥1,099.8B diperiode sebelumnya menjadi faktor utama lanjutan aksi jual investor di Jepang.
Sedangkan di China data Neraca perdagangan membaik dengan pertumbuhan eksport yang meningkat signifikan di level 16.4% dari -1.3% menjadi faktor utama penahan aksi jual disaat mayoritas bursa di Asia terpuruk.
IHSG pun ditutup turun -27.61 poin sebesar -0.49% dilevel 5616.54 menjelang libur menjelang diakhir pekan. Indeks sektor saham pertanian kembali memimpin pelemahan dengan melemah 0.75% disusul sektor infrastruktur yang turun 0.68% pada perdagangan hari ini.
Meskipun demikian investor asing kembali tercatat net buy cukup tinggi sebesar 504.15 Miliar rupiah. Total capital inflow pada minggu ini sebesar 3.5 Triliun rupiah yang merupakan capital inflow terbesar selama tahun 2017. Minimnya sentimen dalam negeri yang dapat menjadi angin positif membuat investor cenderung memperhatikan pergerakan indeks global dan regional.
Bursa Eropa pun kembali melemah menjelang pemilu di Eropa. Euro berada 0,2 persen lebih rendah pada 1,0639, jatuh untuk pertama kalinya dalam empat hari. Beberapa data tingkat inflasi di negara Eropa seperti German tidak berubah mengindikasi daya beli masyarakat eropa cenderung flat diakhir kuartal 1 ini. Sentimen selanjutnya pada awal pekan depan akan dibuka dengan data penjualan ritel, produk industri dan GDP Tiongkok dan beberapa beberapa negara di Eropa masih mengalami libur nasional.