Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan komisaris dan direksi perusahaan pelat merah, yang tergabung dalam Holding BUMN Industri Pertahanan atau DEFEND ID.
Perubahan susunan pengurus di BUMN pertahanan itu meliputi PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PT Dahana yang ditempuh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Desember 2024.
Terkait PT Pindad, Kementerian BUMN selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna dan PT Len Industri (Persero) pemegang Saham Seri B telah memberhentikan dengan hormat Abraham Mose sebagai Direktur Utama PT Pindad.
Rapat juga memberhentikan Budhiarto yang sebelumnya menjabat Direktur Produksi dan Atih Nurhayati selaku Direktur Komersial PT Pindad. Adapun, pemegang saham menetapkan Sigit P. Santosa sebagai Direktur Utama perusahaan.
“Mengalihkan penugasan Sigit P. Santosa yang semula menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan menjadi Direktur Utama PT Pindad, dengan masa jabatan meneruskan sisa jabatannya,” tulis keterangan resmi PT Pindad.
Di samping itu, rapat juga mengangkat mengangkat Hera Rosmiati sebagai Direktur Produksi, lalu Budhiarto ditunjuk kembali untuk mengisi posisi Direktur Komersial, dan Prima Kharisma sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan.
Baca Juga
Susunan komisaris PT Pindad juga dirombak. Rapat menetapkan Ahmad Dofiri sebagai Wakil Komisaris Utama ex officio, Akhmad Syakhroza sebagai Komisaris, Abraham Mose menjadi Komisaris, dan Surawahadi menjabat Komisaris Independen.
Adapun, komisaris yang diberhentikan secara hormat adalah Agus Andrianto selaku Wakil Komisaris Utama, Anto Mukti Putranto Komisaris Independen, Widhioseno sebagai Komisaris, dan Alexandra Retno Wulan Komisaris Independen.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan perubahan susunan jajaran direksi dan komisaris PT Pindad merupakan suatu penyempurnaan tata kelola perusahaan yang selalu dilaksanakan. Hal ini diharapkan dapat menambah semangat dalam pembangunan industri pertahanan yang berkelanjutan.
“Saya percaya perubahan yang ada dapat membawa perubahan ke arah yang jauh lebih baik,” pungkas Bobby dalam keterangan tertulis.
PERUBAHAN PENGURUS PT PAL, DIRGANTARA & DAHANA
Untuk PT PAL, Erick Thohir telah mengeluarkan Surat Keputusan, yakni nomor SK-298/MBU/12/2024 dan Nomor: 007/KRUPS/LEN-PAL/XII/2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota Direksi PT PAL Indonesia.
Dalam dua surat keputusan tersebut, pemegang saham memberhentikan dengan hormat Willgo Zainar dan Satriyo Bintoro sebagai anggota direksi PT PAL.
Pemegang saham lantas mengangkat tiga anggota direksi baru PT PAL, yakni Wiyono Komodjojo sebagai Direktur Pemasaran, Diana Rosa didapuk sebagai Direktur Produksi, dan Briljan Gazalba mengembang Direktur Teknologi.
Erick Thohir juga mengubah susunan jajaran dewan komisaris PT PAL. Hasilnya, Didit Herdiawan dan Harsusanto diberhentikan dengan hormat dari posisinya sebagai Komisaris Independen. RUPSLB kemudian mengangkat Muhammad Ali sebagai Komisaris Utama dan Tri Harsono sebagai Komisaris Independen.
Selanjutnya, untuk PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Erick Thohir resmi menunjuk Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai Komisaris Utama dan Marsekal Muda TNI Oki Yanuar ditugaskan sebagai Komisaris perusahaan.
Pemegang saham kemudian memberhentikan dengan hormat Marsekal (Purn) Fadjar Prasetyo dari posisinya sebagai Komisaris Utama PTDI, Slamet Soedarsono selaku Komisaris dan Jamaluddin Malik sebagai Komisaris Independen.
Selain itu, RUPSLB memberhentikan dengan hormat Batara Silaban sebagai Direktur Produksi dan Megy Sismandany sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM. Erick lantas mengangkat Dena Hendriana sebagai Direktur Produksi dan Dhias Widhiyati sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM.
Terkait susunan pengurus PT Dahana, Kementerian BUMN menetapkan Wildan Widarman dan Rusdianto sebagai Komisaris. Adapun, Hary Irmawan dipilih sebagai Direktur Utama, Mohammad Nur Soddiq menjabat Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM, serta Abdul Haris Atbaro Risiko didapuk Direktur Operasi.