Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tergelincir ke Rp16.312 per Dolar AS, BI Lakukan Intervensi Pasar

BI menyatakan selalu melakukan upaya stabilisasi secara terukur dan terus-menerus, seperti intervensi di spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder.
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Kamis (23/11/2023). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Kamis (23/11/2023). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) terus melaksanakan intervensi pasar terutama usai kurs rupiah terus tersungkur. Terbaru, rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.312 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024).

Direktur Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman menyatakan pihaknya terus memantau nilai tukar rupiah secara khusus dan mata uang negara lain secara umum.

"Sebagai dampak dari keputusan dan arah kebijakan Fed [Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat] semalam," ujar Fitra kepada Bisnis, Kamis (19/12/2024).

Bank Indonesia, sambungnya, juga tidak pasif memantau pasar keuangan global. Oleh sebab itu, Fitra menyatakan Bank Indonesia selalu melakukan upaya stabilisasi secara terukur dan terus-menerus.

"Antara lain melalui intervensi di spot, DNDF, dan pembelian SBN [Surat Berharga Negara] di pasar sekunder," ungkapnya.

Spot sendiri merujuk kepada jenis pasar keuangan di mana transaksi jual beli instrumen keuangan seperti mata uang, saham, komoditas, atau obligasi dilakukan untuk penyelesaian segera atau secara langsung.

Sementara itu, DNDF atau Domestic Non-Deliverable Forward merupakan instrumen keuangan berupa kontrak berjangka valuta asing yang diperdagangkan di pasar domestik, tetapi penyelesaian transaksinya diselesaikan dalam bentuk selisih harga dalam mata uang lokal.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan turun 1,34% atau 215 poin ke posisi Rp16.312 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat tipis 0,01% ke posisi 107,765.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 1,16%, yuan China yang melemah sebesar 0,18%, won Korea melemah 0,93%, baht Thailand melemah 0,27%, ringgit Malaysia melemah 0,77%, rupee India melemah 0,14%, dan dolar Taiwan melemah sebesar 0,64%.

Sementara itu mata uang yang menguat di antaranya dolar Singapura menguat sebesar 0,17%, peso Filipina menguat 0,03% dan dolar Hong Kong menguat 0,02%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper