Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham pasar negara-negara berkembang dilaporkan naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari pada perdagangan pagi ini, Kamis (4/8/2016), sejalan dengan berlanjutnya rebound minyak mentah yang kembali mendorong kepercayaan pada aset berimbal hasil tinggi.
Indeks saham MSCI Emerging Markets naik 0,3% ke 871,02 pada pukul 09.54 pagi waktu Hong Kong setelah meluncur 1,6% pada dua hari perdagangan sebelumnya.
Filipina dan Vietnam memimpin penguatan pada bursa saham negara berkembang sementara mata uang ringgit Malaysia meraih penguatan terbesar di antara mata uang emerging markets setelah negara tersebut memperoleh 20% total pendapatannya dari sumber yang terkait dengan energi.
Harga minyak WTI kontrak September kemarin ditutup melejit 3,34% atau 1,32 poin ke US$40,83, sementara patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Oktober berakhir melesat 3,11% atau 1,30 poin ke US$43,10 per barel pasca rilis data cadangan bensin AS yang turun dengan laju tercepat.
Sementara siang ini, minyak WTI masih terpantau menguat 0,66% ke US$41,10 dan minyak Brent menguat 0,44% ke US$43,29 per barel pada pukul 11.30 WIB.
“Terdapat rebound kecil akibat sedikit kembalinya minat terhadap aset berisiko,” ujar Wu Mingze, pedagang valut asing INTL FCStone Inc., seperti dilansir Bloomberg hari ini.
Seperti diketahui, aset-aset negara berkembang telah sangat dihubungkan dengan harga minyak dalam setahun terakhir mengingat pergerakan komoditas menjadi perwakilan untuk prospek pertumbuhan global.
