Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan PT Gozco Plantation Tbk. mengalokasikan belanja modal sebesar Rp150 miliar untuk penanaman baru, perawatan kebun, dan investasi aset tetap.
Kreisna Dewantara Gozali, Wakil Presiden Direktur PT Gozco Plantation Tbk., menuturkan sepanjang tahun lalu, perseroan mengantongi penjualan bersih Rp492 miliar dan rugi bersih Rp32 miliar.
Penjualan berasal dari CPO Rp432 miliar, palm kernel Rp44 miliar, dan tandan buah segar Rp16 miliar.
Hingga akhir 2015, total areal tertanam seluas 41.982 hektare dengan rata-rata umur tanaman 8 tahun 6 bulan atau sama dengan tanaman menghasilkan 4,6 bulan.
"Perusahaan fokus untuk pemeliharaan tanaman sambil menunggu umur rata-rata tanaman menjadi TM 6 serta lebih mengefisienkan lagi proses-proses kerja di semua lini," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (22/6).
Dalam waktu dekat, imbuhnya, perusahaan akan tetap fokus pada penjualan CPO dan PK serta tidak berencana untuk masuk ke bisnis bio diesel.
Pada tahun ini, emiten berkode saham GZCO itu menganggarkan belanja modal sebesar Rp150 miliar. Perseroan berencana untuk melakukan penanaman baru seluas maksimal 2.000 ha di Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan.
"Total Capex perusahaan tahun ini sebesar Rp150 miliar, terdiri dari penanaman baru 2.000 ha senilai Rp40 miliar, perawatan tanaman belum menghasilkan (TBM) Rp60 miliar dan investasi fixed asset Rp50 miliar," pungkasnya.
Gozco Plantation (GZCO) Anggarkan Capex Rp150 Miliar
Emiten perkebunan PT Gozco Plantation Tbk. mengalokasikan belanja modal sebesar Rp150 miliar untuk penanaman baru, perawatan kebun, dan investasi aset tetap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 menit yang lalu
Indeks Bisnis-27 Anjlok 1,86% Imbas Koreksi ADMR, BMRI, BRPT
17 menit yang lalu