Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Serpong Damai (BSDE) Siap Buyback Hingga Rp2 Triliun

PT Bumi Serpong Damai Tbk. mengalokasikan dana hingga Rp2 triliun untuk melakukan pembelian saham kembali atau buyback.
BSD Green Office Park salah satu proyek milik PT Bumi Serpong Damai Tbk. /bsdcity.com
BSD Green Office Park salah satu proyek milik PT Bumi Serpong Damai Tbk. /bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bumi Serpong Damai Tbk. mengalokasikan dana hingga Rp2 triliun untuk melakukan pembelian saham kembali atau buyback.

Seperti disebutkan dalam keterangan resmi, jumlah nominal tersebut akan digunakan untuk membeli saham sebanyak-banyaknya 7% dari modal disetor perseroan, atau paling banyak 1,34 miliar saham.

"Perseroan berkeyakinan pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan berdampak pada penurunan pendapatan dan pembiayaan perseroan," ujar Direktur Bumi Serpong Damai (BSDE) Hermawan Wijaya, Selasa (1/9/2015).

Emiten properti yang tergabung dalam grup Sinarmas tersebut membatasi pembelian kembali saham pada harga maksimal sebesar Rp1.700 per saham.

Sejak akhir Mei, harga saham BSDE turun dan berada di bawah level Rp2.000. Pelemahan saham yang terjadi turut memengaruhi kondisi harga saham perseroan. Adapun pada perdagangan kemarin, harga saham perseroan ditutup turun 2,49% sebesar Rp1.565.

Hermawan mengatakan pihaknya telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai perantara pedagang efek atas pelaksanaan aksi buyback tersebut.

Dia melanjutkan opsi buybak diambil dengan pertimbangan dapat meningkatkan kinerja harga saham perseroan di pasar modal dan mengurangi dampak pasar modal yang berfluktuasi secara signifikan.

"Dengan dilaksanakannya pembelian saham ini dapat memberikan flektibilitas dalam mencapai struktur permodalan yang lebih efisien sehingga memungkinkan perseroan menurunkan keseluruhan biaya modal dan meningkatkan laba per saham dasar serta imbal hasil ekuitas secara berkelanjutan," paparnya.

BSDE meyakini aksi buyback tidak memengaruhi kegiatan usaha karena hingga saham ini perseroaan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan usaha operasional perseroan.

Hingga 30 Juni, total kas dan setara kas perseroan tercatat hingga Rp6,89 triliun, naik 144,3% dari posisi akhir Desember 2014 senilai Rp2,82 triliun. Perseroan mendapatkan tambahan dana hampir Rp3 triliun melalui obligasi US$225 juta yang diterbitkan April lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper