Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks LQ45 Ambruk, Saham GOTO hingga JPFA Masuk Top Leaders

Indeks LQ45 yang berisi 45 emiten berkapitalisasi besar telah mencatatkan kinerja jeblok sampai saat ini.
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks LQ45 yang berisi 45 emiten berkapitalisasi besar telah mencatatkan kinerja jeblok sampai saat ini. Namun, terdapat sejumlah saham seperti GOTO hingga JPFA yang masih bertenaga pada awal 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks LQ45 melemah 1,53% pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (14/3/2025) ke level 726,97. Indeks LQ45 pun masih di zona merah, merosot 12,06% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), sejak perdagangan perdana 2025.

Seiring dengan pelemahan indeks LQ45, indeks harga saham gabungan (IHSG) pun lesu. IHSG melemah 7,97% ytd menjadi berada pada level 6.515,63 pada akhir pekan ini, Jumat (14/3/2025).

Pelemahan indeks LQ45 didorong oleh jebloknya sederet harga saham seperti bank jumbo yang menjadi pemberat atau top laggards indeks. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya mencatatkan penurunan harga saham 9,56% ytd.

Lalu, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) melemah 16,84% ytd dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melemah 8,09% ytd.

Selain bank jumbo, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang jeblok 24,15% ytd dan saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang jeblok 10,7% ytd juga menjadi pemberat indeks LQ45.

Di sisi lain, masih terdapat sederet saham di indeks LQ45 yang berkinerja moncer sepanjang awal 2025 atau menjadi top leaders.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) misalnya berada di zona hijau, menguat 14,29% ytd. Lalu, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat 6,38% ytd dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 4,26% ytd.

Selain itu, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) menguat 7,73% ytd dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menguat 0,44% ytd.

Salah satu saham bank jumbo pun masih ada yang di zona hijau sepanjang 2025 berjalan. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) menguat 1,84% ytd.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai indeks unggulan seperti LQ45 sebenarnya mencerminkan saham dengan likuiditas tinggi dan aktivitas perdagangan terbesar. Namun, sejumlah faktor seperti ketidakpastian ekonomi global dan domestik, bisa memengaruhi likuiditas dan daya tarik saham-saham unggulan yang ada.

"Ini sebenarnya enggak lepas dari kondisi pasar saham yang sedang lesu dan preferensi investor yang cenderung cari aman di saham-saham blue chip atau defensif," ujarnya, Jumat (14/3/2025).

Mengenai peluang pemulihan, saham-saham dalam indeks LQ45 dinilai tetap memiliki potensi. Faktor pendorong pemulihan meliputi stabilitas ekonomi, kinerja sektor-sektor terkait, dan perbaikan sentimen pasar. Namun tantangannya terletak pada ketidakpastian ekonomi dan dinamika pasar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper