Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Menurun, Kinerja Emiten Kemasan Tertekan

Pelemahan konsumsi masyarakat memberi andil terhadap perlambatan kinerja emiten plastik dan kemasan sepanjang semester I/2015.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelemahan konsumsi masyarakat memberi andil terhadap perlambatan kinerja emiten plastik dan kemasan sepanjang semester I/2015.

"Ada hubungan yang erat antara industri makanan dan minuman dengan industri kemasan. Jadi ketika konsumsi makanan minuman turun, industri kemasan kena imbasnya," ujar Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Guntur Tri Hariyanto saat dihubungi, Selasa (25/8/2015).

Di sisi lain, lanjutnya, depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengerek beban pokok penjualan perseroan karena sebagian bahan baku industri plastik dan kemasan harus diimpor.

Guntur melihat penurunan harga minyak yang semestinya membuat harga bahan baku lebih murah, tidak mampu dikompensasi oleh pelemahan rupiah.

Menurutnya, tidak ada tanda-tanda perbaikan kinerja emiten subsektor ini pada enam bulan terakhir tahun ini sepanjang komitmen belanja infrastruktur pemerintah tidak diwujudkan.

"Spending pemerintah itu stimulus. Selama itu direalisasikan, keyakinan masyarakat pulih, konsumsi kembali menggeliat, dan industri ini (plastik dan kemasan) kembali melesat," kata Guntur.

Setidaknya tiga emiten plastik dan kemasan menorehkan kinerja mengecewakan pada paruh pertama tahun ini.

PT Fajar Surya Wisesa Tbk. menderita rugi bersih Rp137,94 miliar, padahal pada periode sama tahun lalu emiten berkode FASW itu masih mengantongi laba bersih Rp132,06 miliar.

Rugi yang dialami perseroaan sejalan dengan penurunan penjualan bersih 13,95% (year on year) menjadi Rp2,53 triliun, akibat berkurangnya penjualan domestik maupun ekspor. Padahal, pada saat yang sama beban pokok penjualan menciut 14,45% (y-o-y) menjadi Rp2,25 triliun.

Sementara itu, PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. (DAJK) hanya meraih laba Rp49,66 miliar, turun 9,82% dari perolehan semester I/2014. Lonjakan penjualan bersih 27,98% menjadi Rp535,24 miliar tidak sanggup mengompensasi pembengkakan beban pokok penjualan 36,95% menjadi Rp366,39 miliar.

Penurunan laba pun dialami PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk.. Emiten berkode saham IPOL itu anjlok 48,02% menjadi US$1,05 juta. Beban pokok penjualan memang turun 13,45% menjadi US$81,86 juta, tetapi pada saat yang sama raihan penjualan tergerus 11,71% menjadi US$100,32 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper