Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Investor Ritel Tembus 16.948 Juta di Pasar Modal

Jumlah investor ritel di BEI mencapai 16.948 juta pada Juni 2025, dengan kontribusi 44% dari total transaksi. BEI terus mendorong partisipasi ritel di pasar modal.
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham gabungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (28/4/2025)./ JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham gabungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (28/4/2025)./ JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor di pasar modal kini mencapai 16.988 juta investor pada akhir Juni 2025. Di dalamnya, mayoritas atau 16.948 juta merupakan investor ritel domestik.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menjelaskan dari total investor ritel saat ini, rata-rata sekitar 179.000 orang merupakan investor yang aktif bertransaksi setiap hari. 

"Dari sisi aktivitas transaksi, investor ritel domestik menyumbang sekitar 44% dari total transaksi hingga Juni 2025, menjadikan investor ritel sebagai kontribusi terbesar di pasar modal RI," kata Irvan, Senin (21/7/2025).

Berdasarkan data kepemilikan BEI per 30 Juni 2025, investor ritel domestik menguasai sekitar 18,2% dari total kepemilikan efek di BEI. Sisanya, masih didominasi oleh investor institusi, baik dari asing maupun domestik.

Meskipun begitu, Irvan menegaskan proporsi kepemilikan investor ritel telah meningkat signifikan dibandingkan periode sebelum pandemi, yang saat itu hanya sebesar 10,6%. Selain itu, jumlah investor ritel saat ini yang 19.948 juta orang juga melesat dari 2019 yang hanya sekitar 2,5 juta orang.

Dengan pertumbuhan jumlah investor itu, terjadi pula peningkatan rata-rata indikator likuiditas atau aktivitas transaksi harian di BEI, baik dari segi volume, frekuensi, maupun nilai transaksi, khususnya selama periode 2020 hingga 2022.

Indikator bursa itu sempat terkoreksi pada 2023 karena ada proses normalisasi usai pemerintah mencabut status pandemi. Irvan menyebut tren pemulihan kembali terlihat dalam tiga tahun terakhir hingga Juni 2025. Sampai saat ini, indikator likuiditas pasar saham kembali menunjukkan penguatan. 

"Melihat peran penting tersebut, BEI terus mendorong partisipasi investor ritel melalui berbagai kegiatan edukasi baik offline maupun online yang dijalankan bersama berbagai stakeholders," ujar Irvan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro