Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen kemasan PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) menargetkan peningkatan pendapatan menjadi Rp2 triliun dan laba bersih Rp45 miliar pada 2025.
Herryanto Setiono Hidayat, Direktur dan Chief Operating Officer (COO) SMKL, menyampaikan pada 2025 perseroan mencanangkan pendapatan tumbuh 8%–10% menjadi Rp2 triliun. Laba bersih juga diharapkan naik menuju Rp65 miliar di tahun ini.
Sebelumnya pada 2024, Satyamitra Kemas Lestari membukukan laba bersih Rp22,39 miliar, melonjak 89%, seiring dengan peningkatan penjualan 2,08% menjadi Rp1,77 triliun.
“Dengan strategi perbaikan proses bisnis dan efisiensi, kami harapkan pendapatan tahun ini naik 8%–10%, dan laba bersih bisa tumbuh lebih dari 100%,”ujarnya dalam Paparan Publik, Senin (10/6/2025).
Pada kuartal I/2025, penjualan SMKL naik 9,86% menjadi Rp468 miliar, tetapi laba turun 30% menuju Rp11,8 miliar. Perseroan tetap optimistis mencapai target kinerja 2025 yang sudah dicanangkan.
Sebagai strategi meningkatkan kinerja, sambung Herryanto Setiono Hidayat, SMKL melakukan peremajaan mesin dan utilitas untuk meningkatkan layanan melalui kapasitas produksi. Perseroan juga terus mengadopsi teknologi mutakhir dan terbarukan untuk bersaing di industri manufaktur kemasan.
Baca Juga
Untuk memperluas bisnis, SMKL mulai menargetkan pasar baru domestik khususnya di Jawa Tengah, perusahaan multi-nasional, dan menargetkan merek global terkemuka untuk pasar Eropa.
PABRIK BARU
Herryanto Setiono Hidayat menyampaikan perseroan akan mengoperasikan pabrik corrugated box di Batang pada semester I/ 2026. Untuk pengembangan pabrik tersebut, SMKL menyiapkan dana capex Rp500 miliar.
Pabrik baru tersebut memiliki kapasitas produksi kemasan corrugated box 5.000 ton per bulan atau 60.000 ton per tahun. Nantinya, pabrik baru dapat melayani pelanggan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebelumnya SMKL sudah mengoperasikan pabrik di Tangerang, Banten, dengan kapasitas corrugated box 120.000 ton per tahun, offset 60.000 ton per tahun, rigid box 30 juta buah, dan pre-print 40.000 ton. Jika pabrik baru sudah beroperasi, pabrik lama akan berfokus ke pasar di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat.
Adanya pabrik baru tentunya menambah potensi pendapatan perseroan hingga Rp500 miliar per tahun. Diharapkan omzet SMKL dapat naik signifikan ke depan.
DIVIDEN
Herryanto Setiono Hidayat menambahkan perusahaan berkomitmen memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pun menyetujui adanya pembagian dividen.
“Nilai dividen mencapai Rp10 miliar atau setara dengan Rp3 per saham,” imbuhnya.