Bisnis.com, JAKARTA--Demi mengoptimalkan bisnis perdagangan minyak dan gas bumi, PT Sugih Energy Tbk. menyuntik modal sebesar S$100 juta, atau setara dengan Rp947,5 miliar, kepada anak usahanya di Singapura yaitu Sugih Energy International Pte. Ltd.
Direktur dan Corporate Secretary Sugih Energy (SUGI) Fachmi Zarkasi mengatakan perseroan menambah penyertaan modal di Sugih Energy International (Sugih Singapura) dalam bentuk 100 juta lembar saham dengan nilai nominal S$100 juta. Dengan penambahan ini, maka jumlah saham penyertaan SUGI bertambah dari hanya dua lembar menjadi 100 juta lembar.
"Sugih Singapura merupakan entitas anak dari perseroan, di mana perseroan adalah pemegang 100% sahamnya," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Bisnis.com, Selasa (2/3/2015).
Sugih Singapura didirikan pada 3 Oktober 2014. Fachmi menuturkan penambahan penyertaan modal ini ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan yang bergerak di perdagangan minyak dan gas bumi tersebut.
Namun, perseroan tidak menyebutkan sumber dana transaksi ini. Mengacu pada laporan keuangan kuartal III/2014, MYOH masih memiliki kas internal sejumlah US$18.662.
Saat ini, perseroan memiliki tiga aset minyak dan gas bumi yang terletak di Sumatra dengan skema production sharing contract (PSC) atau kontrak bagi hasil. Ketiganya adalah Blok Selat Panjang di Riau, Blok Kalyani di Sumatra Selatan, dan Blok Lemang yang juga berada di Riau.
Pada akhir 2014, SUGI tengah menjajaki pinjaman perbankan dari bank asing senilai US$150 juta. Dana itu akan dipakai untuk mengembangkan bisnis hulu minyak dan gas bumi. Fasilitas tersebut bakal dibagi dalam beberapa tahap sehingga bisa ditarik sesuai kebutuhan perseroan.
Pada Desember 2014, Presiden Direktur SUGI Andhika Anindyaguna menuturkan bunga yang ditawarkan besarnya sama dengan LIBOR ditambah 5,5%. Jika berjalan lancar, mestinya pinjaman tersebut rampung pada kuartal I/2015.
Ketika itu, perseroan menyebutkan kebutuhan dana pengembangan Blok Lemang pada 2015 diperkirakan mencapai US$20 juta. Adapun jumlah produksi diproyeksi sebanyak 2.000 barel-3.000 barel per hari. Blok tersebut ditaksir memunyai cadangan minyak sebanyak 511 juta barel dan gas bumi sekitar 468 miliar kubik kaki.
Produksi di Blok Selat Panjang juga akan digenjot. SUGI mengincar produksi minyak sebanyak 1.625 barel per hari dan 5,5 juta kaki kubik gas per hari. Perseroan berencana melakukan pengeboran di tujuh sumur dengan total biaya US$75 juta.
Terkait rendahnya harga minyak, SUGI mengaku akan menunda proyek pengembangan di tiga blok minyak dan gas bumi mereka jika kondisi tidak membaik. Selain itu, produksi gas bumi akan digenjot untuk mengimbangi lemahnya sektor minyak.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2014, seluruh pendapatan SUGI yang jumlahnya US$4,16 juta berasal dari penjualan minyak mentah kepada PT Pertamina (Persero). Revenue Januari-September 2014 tercatat 36,15% lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yang sekitar US$3,05 juta.
Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar US$1,77 juta, lebih baik dibanding setahun sebelumnya yang merugi hingga US$9 juta. SUGI mengharapkan gas bumi dapat berkontribusi separuh dari total pendapatan mereka tahun ini.