Bisnis.com, JAKARTA- Penerbitan sukuk global Indonesia senilai US$1,5 miliar oversubscribed 6,82 kali.
Dalam keterangan resminya, Selasa (2/9) malam, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan mengatakan emisi sukuk global itu dilakukan pada 2 September dan jumlah penawaran yang masuk mencapai US$10,23 miliar. Imbal hasilnya 4,35% dengan tenor 10 tahun.
Penerbitan sukuk berdenominasi dolar AS ini menjadi yang kelima dan ketiga kalinya diterbitkan di bawah program Islamic GMTN dengan nilai total US$5 miliar. Surat utang ini adalah salah satu alternatif pembiayaan untuk APBN 2014.
Penawaran yang masuk berasal dari investor domestik dan internasional. Sekitar 35% investor syariah dan Timur Tengah, 10% investor Indonesia, 20% investor Asia di luar Indonesia, 20% investor AS, dan 15% lainnya dari Eropa.
Dilihat dari jenis investor, sebanyak 57% alokasi untuk funds, 28% bank, 13% bank sentral dan sovereign wealth funds, serta 2% untuk investor lainnya.
Penyelesaian transaksi bakal dilakukan pada 10 September.
Standard Chartered, CIMB, HSBC, dan Emirates NBD bertindak sebagai joint book runner. Sementara itu, PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities menjadi co-manager.