Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GRUP BAKRIE: BNBR Raih Pinjaman US$85,9 Juta

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), perusahaan investasi milik Grup Bakrie, mendapatkan pinjaman US$85,9 juta yang akan digunakan untuk melunasi utang kepada Credit Suisse.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), perusahaan investasi milik Grup Bakrie, mendapatkan pinjaman US$85,9 juta yang akan digunakan untuk melunasi utang kepada Credit Suisse.

Dalam laporan keuangan perseroan yang dirilis Jumat pekan lalu, disebutkan perseroan dan Long Haul Holding Ltd. meraih fasilitas pinjaman dari Palisades Sub III Ltd, berdasarkan perjanjian kredit yang ditandatangani pada 21 Maret 2014 senilai US$193,5 juta.

“Dari jumlah tersebut, BNBR memperoleh bagian US$85,9 juta dan sisanya adalah untuk Long Haul,” seperti dilaporkan Harian Bisnis Indonesia, edisi Senin (14/4/2014).

Manajemen perseroan menyebutkan fasilitas pinjaman itu akan digunakan untuk melunasi pokok dan jumlah lainnya kepada Credit Suisse sebagaimana tercantum dalam fasilitas pinjaman Phinisi.

Pada 23 Maret 2014, Bakrie & Brothers juga menandatangani perjanjian kredit senilai US$88,6 juta dari Credit Suisse dan institusi lainnya yang akan digunakan untuk melunasi pinjaman ke pemberi pinjaman awal Credit Suisse.

Adapun, total pinjaman jangka pendek Bakrie & Brothers yang diperoleh dari Credit Suisse mencapai Rp2,3 triliun per akhir tahun lalu, atau meningkat 22,9% dibandingkan nilai pada tahun sebelumnya Rp1,87 triliun.

Hingga akhir tahun lalu, total pinjaman jangka pendek Bakrie & Brothers mencapai Rp4,2 triliun, meningkat 16,6% dibandingkan dengan Rp3,6 triliun pada 2012. Pinjaman jangka panjang perseroan juga naik 22,2% dari Rp2,7 triliun menjadi Rp3,3 triliun.

Sementara itu, pada 25 Maret, perseroan dan Long Haul juga melakukan pertukaran 49% kepemilikan saham di Borneo Bumi Energi & Metal Pte Ltd dengan 49% saham Borneo di Bumi Borneo Resources Pte Ltd, sehingga saham Bumi Borneo seluruhnya dimiliki perseroan dan Long Haul.

Selain itu, Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL), afiliasi dari Borneo, telah membayar US$224 juta kepada Bumi Borneo untuk 23,8% kepemilikan pada Asia Resource Minerals yang disetorkan pada escrow account untuk transaksi pembelian kembali saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).

RUGI RP12,7 TRILIUN

Dari sisi kinerja, pendapatan perseroan anjlok menjadi Rp5,2 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan Rp15,4 triliun pada tahun sebelumnya.

Perseroan membukukan rugi bersih Rp12,7 triliun, setelah pada 2012 mengantongi laba bersih Rp354,8 miliar. Total aset perseroan juga turun 28% dari Rp15,6 triliun pada 2012 menjadi Rp11,8 triliun pada tahun lalu.

Kinerja BNBR tersebut menambah catatan negatif Grup Bakrie. Sebagai informasi, dari delapan perusahaan yang telah melaporkan kinerjanya, hanya dua perusahaan yang mencatatkan laba bersih pada tahun lalu.

Adapun, hingga saat ini PT Bakrie Development Tbk. (ELTY) belum melaporkan kinerjanya. Walaupun sejumlah aset milik beberapa anak usaha Grup Bakrie telah dilepas untuk melunasi utang, Chris Fong, juru bicara Grup Bakrie, mengklaim masih memiliki sejumlah aset penting yang bisa dikembangkan.

“Masih banyak kesempatan yang dapat dikembangkan dan diciptakan. Bakrie Group telah berusia 72 tahun dan tahu bagaimana menyelamatkan diri dari kondisi sulit,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Salah satu anak usaha terbesar grup tersebut yakni PT Bumi Resources Tbk. akan mengalihkan sahamnya di PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) untuk melunasi utang kepada China Investment Corporation (CIC) senilai US$1,787 miliar.

Selengkapnya baca di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (14/4/2014) atau di http://epaper.bisnis.com/epaper/detail/view/82/edisi-harian

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnis Indonesia (14/4/2014)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper