Bisnis.com, JAKARTA— Kekhawatiran dimulainya pengurangan stimulus oleh bank sentral Amerika Serikat akhirnya lebih mendominasi sentimen terhadap pergerakan rupiah atas dolar AS. menyusul adanya pejabat The Federal Reserve yang mensinyalkan tapering off pada Desember 2013.
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir sentimen positif pada pergerakan rupiah di awal sesi dari penguatan mata uang euro dan poundsterling dihentikan oleh kekhawatiran pasar pada kemungkinan tapering pada Desember 2013.
“Khawatir tapering,” kata Zulfirman ketika ditanyakan rupiah yang kembali loyo pada siang hari, Selasa (10/12/2013).
Menurutnya rupiah sempat menguat pada awal sesi hari ini yang dipengaruhi penguatan euro, sejalan dengan meredanya kekhawatiran pelonggaran moneter di Eropa. Selain itu juga ada penguatan pounsterling dipicu optimistis keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Inggris.
“Hari ini pergerakan rupiah diperkirakan berkisar Rp11.900-Rp12.070 per dolar AS,” kata Zulfirman.
Seperti diketahui pada saat pembukaan di Bloomberg Dollar Index, rupiah mampu bertengger di level Rp11.970 per dolar AS, atau menguat 0,03% dibandingkan penutupan Senin (9/12/2013). Rupiah bahkan sempat berada di level Rp11.968 per dolar AS.
Rupiah selanjutnya bergerak melemah, tercatat pada pukul 11.03 WIB rupiah bertengger di level Rp11.990 per dolar AS. Adapun pergerakan rupiah atas dolar sampai pukul 11.03 WIB adalah Rp11.968-Rp11.973 per dolar AS.
Pergerakan Rp/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Buka 10/12 | 11.970 |
9/12 | 11.974 |
6/12 | 11.964 |
5/12 | 11.965 |
4/12 | 11.986 |
3/12 | 11.888 |
2/12 | 11.770 |
Sumber Bloomberg Dollar Index