Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 19 Desember 2024

IHSG berisiko lanjut melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024), usai The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (Bps).
Erta Darwati, Ibad Durrohman
Erta Darwati & Ibad Durrohman - Bisnis.com
Kamis, 19 Desember 2024 | 09:07
IHSG berisiko lanjut melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024), usai The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (Bps). /Bisnis/Fanny Kusumawardhani
IHSG berisiko lanjut melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024), usai The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (Bps). /Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko lanjut melemah menuju level 7.065 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2024), usai The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50%. Meski begitu, saham ADRO, GOTO hingga INKP direkomendasikan analis hari ini.

Tim analis MNC Sekuritas menyatakan IHSG masih didominasi oleh tekanan jual usai terkoreksi 0,70% ke level 7.107 pada penutupan perdagangan Rabu (18/12/2024). Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada di akhir wave [b] dari wave B, sehingga rawan untuk kembali melenjutkan pelemahannya.

"Pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji area 7.065," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Kamis (19/12/2024).

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 7.041, 6.967, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.229, 7.341.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah ADRO, GOTO, INKP dan MAPI.

Sebagaimana diketahui, Bank sentral AS memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50% pada hari Rabu (19/12/2024), namun Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan penurunan lebih lanjut dalam biaya pinjaman bergantung pada kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi yang sangat tinggi.

Pernyataan Powell yang eksplisit – dan diulang-ulang – mengenai perlunya kehati-hatian mengejutkan Wall Street, membuat saham-saham melemah tajam dan mendorong mundurnya perkiraan pasar mengenai seberapa besar kemungkinan penurunan biaya pinjaman pada tahun mendatang.

Direktur Investasi KISI Asset Management Arfan F. Karniody mengatakan IHSG tidak akan mengalami banyak perubahan kendatipun The Fed memangkas suku bunga acaunnya. Sebab, IHSG saat ini tersengat oleh kondisi depresiasi rupiah hingga ke level Rp16.000 per dolar AS.

Senada, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga menuturkan sulitnya IHSG bangkit saat ini disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah.

Melemahnya rupiah hingga menyentuh level psikologis Rp16.000 diakibatkan European Central Bank (ECB) dan Bank Sentral Swiss yang memangkas suku bunga acuannya, sehingga memicu capital inflow ke AS serta membuat penguatan dolar AS.

“Pelemahan lanjutan rupiah menimbulkan kekhawatiran investor terhadap keputusan RDG Bank Indonesia [BI] pada pekan ini,” kata Valdy.

IHSG
IHSG

Sementara itu, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menilai capital outflow investor asing pun masih menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG. Pasar juga dihadapkan oleh kebijakan pemerintah pada awal 2025, dengan pemerintah yang akan memberlakukan tarif PPN sebesar 12%.

Pilarmas Sekuritas menuturkan kenaikan tarif PPN tersebut akan berdampak pada daya beli masyarakat sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Di sisi lain, kenaikan PPN tersebut akan memberikan dampak pada pelaku usaha dengan adanya kenaikan biaya produksi. Alhasil, hal ini kan menyebabkan kenaikan biaya produksi dan biaya konsumsi sehingga akan melemahkan daya beli masyarakat.

Sementara itu, Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan bahwa target IHSG akan berada di rentang 7.800-8.100 untuk tahun depan.

Adapun untuk IHSG sampai akhir tahun ini, pihaknya merevisi targetnya menjadi 7.400-7.500 hingga akhir 2024.

"Target akhir tahun yang tadinya kami cukup optimis di 7.800 tapi akhirnya kami harus lebih realistis, target akhir tahun IHSG kurang lebih mungkin sekitar 7.400-7.500," katanya saat ditanyai awak media dalam webinar, Rabu (18/12/2024).

Dia mengatakan bahwa salah satu yang menjadi sentimen adalah terkait dengan peluang penurunan suku bunga The Fed.

Menurutnya, saat ini banyak ekspektasi untuk menurunkan suku bunga, namun semua itu terhalangi oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS) saat ini yang membuat inflasi lebih tinggi dan pengenaan tarif.

"Oke, pada 2025, sepertinya suku bunga The Fed yang saat ini berada di 5,0%, akan berada di sekitar 3,0% sampai 3,5%," ujarnya.

Adapun dia mengungkapkan harapannya agar Bank Indonesia (BI) juga akan menurunkan suku bunga yang sekarang berada di angka 6,0%.

"Namun itu sesungguhnya adalah masih harus mengikuti perkembangan data-data ekonomi. Jadi, ini semua memang masih proyeksi, tapi apa yang menjadi kenyataan dari ekonomi kita akan mempengaruhi kalau ada penurunan," pungkasnya.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

09:04 WIB
IHSG dibuka anjlok

IHSG anjlok 1,46% atau 103,92 poin menuju level 7.000,95 pada awal perdagangan Kamis (18/12/2024).

Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.002,12 hingga 7.110,31.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper