Bisnis.com, JAKARTA — Kurs tengah Bank Indonesia (BI) untuk nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat pekan depan diperkirakan bergerak di rentang Rp11.500-Rp12.000.
Meski volatilitas mulai mereda, Analis PT.Investa Saran Mandiri Kiswoyo, Adi Joe, memperkirakan pergerakan rupiah masih cukup rentan akibat ketidakpastian agenda keputusan tapering-off yang akan diumumkan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.
“Saya tidak yakin (tapering) diputuskan bulan ini, sepertinya awal tahun depan,” kata Adi kepada Bisnis, Sabtu (7/12/2013).
Pasalnya, posisi rupiah akan cenderung terpojok jika langkah The Fed di luar estimasi. Apalagi, Bank Indonesia juga sudah cukup konservatif dengan menetapkan prospek nilai tengah rupiah pada kisaran Rp11.830—Rp12.018.
Dalam sepekan terakhir, rupiah terus terdepresiasi dan sempat menyentuh level Rp12.000 per dolar AS. Pada perdagangan Bloomberg Dollar Index, Jumat (6/12), rupiah ditutup melemah 0,19% atau 23 poin menjadi Rp11.988 per Dolar AS.
“Harapannya sebetulnya sederhana, pergerakannya stabil hingga akhir bulan ini,” ucapnya.