Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures mengemukakan rupiah yang telah tembus Rp12.000 per dolar Amerika Serikat pada pagi ini, selanjutnya berpotensi menuju level Rp12.200.
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menganalisa isu yang makin kencang terkait bank sentral Amerika Serikat yang akan mengetatkan (tapering off) stimulusnya menjadi penyebab anjloknya rupiah pagi ini.
“(Penyebab melemah rupiah) masih seputar tapering. Kemungkinan larinya ke Rp12.200 per dolar AS,” kata Zulfirman saat dihubungi hari ini, Kamis (5/12/2013).
Dari data Bloomberg Dollar Index, nilai tukar rupiah dibuka ke level Rp12.018 per dolar AS. Kemudian menjadi Rp11.990 per dolar AS). Rupiah kembali bertengger di level Rp12.000, yaitu Rp12.010 per dolar AS pada pukul 09.12 WIB. Pergerakan rupiah per dolar AS sampai pukul 09.12 tertinggi di level Rp12.075 dan terendah di angka Rp11.990.
Seperti diketahui rupiah per dolar AS, dari data Bloomberg Dollar Index, pada Rabu (4/5/2013) ditutup di angka Rp11.986 per dolar AS, melemah dibandingkan penutupan pada Selasa (2/12/2013) di level Rp11.888 per dolar AS.
Pergerakan Rp/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Buka 5/12 | 12.018 |
4/12 | 11.986 |
3/12 | 11.888 |
2/12 | 11.770 |
29/11 | 11.965 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2013