.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA—PT Monex Investindo Futures memprediksi rupiah akan diperdagangkan di kisaran 11.150 hingga 11.435 per dolar AS untuk hari ini. Level 11.155 dan 11.070 per dolar AS (harga terendah 9 dan 16 September) akan menjadi support.
“Sementara level 11.435 dan 11.520 per dolar AS (harga tertinggi 16 dan 12 September) merupakan resisten,” ujar Zulfirman Basir, analis Monex Investindo dalam riset, Selasa (17/9).
Sulit mengharapkan penguatan mata uang Indonesia yang berkelanjutan hingga rupiah berhasil menembus batas bawah channel bullish dan Moving Average (MA) 50-100-200 hari.
Pada grafik harian, turunnya indikator MACD dan Stochastic dapat menyediakan peluang penguatan namun potensi penguatan hanya bersifat koreksi.
Sentimen pelemahan rupiah masih terjaga seiring USD/IDR terperangkap di dalam channel bullish, dan berada di atas (MA) 50-100-200 hari.
Dari sisi fundamental, terpilihnya Mirza Adityaswara sebagai Deputi Gubernur Senior BI telah memberikan sentimen positif bagi rupiah di awal sesi Asia.
Pasar berharap dengan semakin lengkapnya susunan petinggi BI sekarang maka ini dapat membuat bank sentral lebih efektif dalam menjaga stabilitas rupiah.
Meski demikian, rupiah masih dibayangi oleh kecemasan akan tingginya inflasi, berlarutnya defisit neraca perdagangan, dan perlambatan ekonomi Indonesia.
Investor juga bersikap waspada menjelang pertemuan Federal Reserve 17-18 September dimana bank sentral AS diprediksi akan mulai kurangi program pemberian stimulus moneter.
